Harga Kopi, Gula dan Kakao Naik, Review Mingguan Soft Commodities

525

(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar Minggu pertama di Bulan April hari Jumat 8 April 2022, Harga semua soft commodities naik , pemilik dana melakukan pembelian komoditas untuk lindung nilai terhadap inflasi Harga kopi Arabika naik produksi Colombia turun, Harga kopi Robusta juga naik, harga gula naik produksi gula turun karena pabrik penggilingan tebu lebih banyak memproduksi etanol, harga kakao naik melemahnya kurs GBP/ USD.

Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik karena pemilik dana melakukan pembelian komoditas untuk lindung nilai terhadap inflasi membuat harga kopi naik pada hari Jumat. Kekhawatiran bahwa pasokan global lebih ketat membuat harga kopi naik. Berkurangnya hasil kopi dari Colombia, produsen kopi terbesar ke dua dunia membuat harga kopi naik setelah laporan pada hari Selasa produksi kopi Colombia pada bulan Maret turun 13% dari tahun lalu menjadi 914,000 kantong.

Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat melanjutkan kenaikan dengan harga gula di New York naik ke harga tertinggi 4 ¾ bulan dan harga gula di London naik ke harga tertinggi 1 ½ minggu. Harga gula naik karena pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk membuat etanol daripada gula sehingga produksi gula turun pada bulan ini. Covrig Analytics pada hari Kamis mengatakan bahwa produksi gula turun 30% dari tahun lalu di bawah 1.55 MMT karena lebih untung membuat etanol daripada gula. Pabrik penggilingan tebu di Brazil memproduksi etanol 70% dari total penggilingan tebu.

Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat naik dengan harga kakao di London naik ke harga tertinggi 4 minggu. Harga kakao naik pada hari Jumat karena pemilik dana melakukan pembelian komoditas untuk lindung nilai terhadap inflasi. Kenaikan harga kakao di London melanjutkan kenaikan harga pada hari Jumat karena melemahnya GBP/USD ke kurs terendah 17 bulan.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

KOPI
Harga kopi Arabika Mei di ICE New York naik $5.50 (2.43%) menjadi $231.65 dan harga kopi Robusta Mei di ICE London naik 1.31%.

Faktor Penggerak Harga Kopi :

  • Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) akan turun 2.1% dari tahun lalu menjadi 167.17 juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 3.3% dari tahun lalu menjadi 170.30 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi global di 2020/21 akan menjadi defisit –3.13 juta kantong dari surplus 5.97 juta kantong menurut ICO
  • Laporan ICO total ekspor kopi global (Okt – Sep) 2020/21 naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128,931 juta kantong.
  • Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong dari 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan menurut the USDA’s FAS
  • Hasil panen kopi Arabika Brazil di 2022 /23 diperkirakan akan naik 31.8% dari tahun lalu menjadi sebesar 41.1 juta kantong menurut Rabo Bank
  • Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan produksi kopi Maret turun 13 % dari tahun lalu menjadi 914,000 kantong
  • Ekspor kopi Robusta Vietnam dari Januari sampai Maret 2022 naik 19.4% dari tahun lalu menjadi 541,000 MT menurut Vietnam’s General Statistics Office

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $225, berikut ke $217 sedangkan resistant pertama di $ 232 dan berikut ke $ 239

GULA
Harga gula Mei di ICE New York naik 57 sen (2.87%) menjadi $20.41 dan harga gula Mei di ICE London naik 2.13%.

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2021/22 ( Oktober/ September) akan naik 1% dari tahun lalu menjadi 170.51 MMT dari 170.335 MMT di 2020/21 menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2021/22 akan defisit –1.93 MMT dari –2. 29 MMT di 2020/21 menurut ISO
  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 akan naik 32% dari tahun lalu 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
  • Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
  • Produksi gula India di 2021/22 diperkirakan naik menjadi 33.3 MMT naik 12.2% dari perkiraan Januari 31.5 juta menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Ekspor gula India di 2021/22 akan mencapai rekor 9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Produksi gula Thailand 2021/22 dari 7 Desember – 19 Maret sebesar 9.6 MMT dan total hasil panen gula dari 7 Desember sampai 31 Maret sebesar 10 MMT jumlah tertinggi 3 tahun menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board
  • Ekspor gula Thailand diperkirakan sebesar 7 MMT di 2021/22 menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.60 dan berikut ke $ 19.10 sedangkan resistant pertama di $ 20.60 dan berikut ke $ 21.00

KAKAO
Harga kakao Mei di ICE New York naik $46 (1.79%) menjadi $2,620 per ton dan harga kakao Mei di ICE London naik 1.98%.

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Perkiraan produksi kakao dunia di 2021/22 (Oktober – September) akan turun 5.2% dari tahun lalu menjadi 4.995 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling 2021/22 akan naik 2.6% dari tahun lalu menjadi 5.09 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan pasar Kakao global di 2021/22 akan defisit 181,000 MT dari surplus 215,000 MT di 2020/21 menurut ICCO.
  • Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa persediaan kakao melimpah akumulasi kakao yang dikirim ke pelabuhan sebesar 1,87 MMT pada tanggal 1 Oktober – 3 April naik 5.1% dari tahun lalu
  • The Ghana Cocoa Board pada hari Rabu 6 Oktober memperkirakan panen kakao Ghana di 2021/22 sebesar 950,000 MT turun 5.6% dari 1.06 MMT perkiraan panen 2020/21

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $ 2,580 dan berikut ke $2, 450 sedangkan resistant pertama di $2,650 dan berikut ke $2,680

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting