Ekspor Turun Harga Jagung Turun di Akhir Minggu

438
jagung

(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Jumat karena kenaikan persediaan karena panen di AS dan menurunnya ekspor mingguan di bawah perkiraan.  

Pada hari Jumat harga minyak mentah turun sehingga membuat harga etanol turun dan penggunaan akan jagung berkurang.  

https://www.vibiznews.com/2022/10/17/rekomendasi-minyak-mingguan-17-21-oktober-2022-bisakah-naik-kembali-ke-atas-90-00-per-barel-per-hari/

 Indeks dolar AS menguat sehingga pembeli akan mencari produsen di luar AS yang harganya lebih murah, ke Argentina atau Brazil. 

https://www.vibiznews.com/2022/10/15/dolar-as-naik-tertinggi-32-tahun-terhadap-yen-poundsterling-turun-tajam-setelah-keputusan-truss/

Harga jagung Desember turun 8 sen (1.15%) menjadi $6.8975 per bushel.  

Harga mingguan naik 6.50 sen ( 0.95%).  

Laporan Penjualan Ekspor Mingguan sebesar 200,191 MT jagung dikirim sampai 6 Oktober. Turun dari minggu lalu. Hanya 20% dari tahun lalu pada minggu yang sama. 

Pengiriman jagung sebesar 422,590 MT dikirim sampai 2.67 MMT. Sudah 22% dari total tahun lalu. Total jagung yang belum di kirim 51% dari 13.423 MMT.  

Laporan EIA produksi etanol rata-rata 932k bpd minggu lalu naik 43k bpd  dari minggu sebelumnya. Persediaan naik 178k barel menjadi 21.863m barel. 

Ukrainian Ag Ministry melaporkan ekspor jagung sebesar 5.6 MMT sampai 12 Oktober. Naik 263% dari tahun lalu karena pengiriman dari persediaan yang tertunda diekspor sejak Invasi Rusia .  

Panen Jagung Perancis sudah selesai 83% sampai 10 Oktober menurut FrancAgriMer. Naik 14% dari tahun lalu. 

Penanaman jagung di Argentina mengalami kelambatan terendah selama 6 tahun karena kekeringan menurut laporan Rosario Grains Exchange (BCR) pada hari Jumat .   

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $6.84 dan berikut ke $6.72. Resistant pertama di $7.06 dan berikut ke $7.16 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting 

https://www.vibiznews.com/2022/10/15/market-review-2022-dan-market-outlook-2023-jagung-kedelai-gandum/