Rekomendasi Minyak 19 Oktober 2022: Sempat Naik Namun Berbalik Turun Lagi

484

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, jatuh lebih dari 3% dan diperdagangkan di sekitar $82.22 per barel setelah sebelumnya sempat naik ke $85.56 per barel, di tengah ketakutan akan perlambatan ekonomi global yang bisa menekan permintaan akan minyak mentah. Pada saat yang bersamaan , ditundanya rilis GDP Cina memperburuk sentimen dari para investor.

Harga minyak mentah WTI pada awalnya pada jam perdagangan sesi Asia memanjat naik ke atas $85.00 ke sekitar $85.56 per barel karena melemahnya dollar AS. Indeks dollar AS tertekan turun pada jam perdagangan sesi Asia di tengah berkurangnya minat terhadap safe – haven dan naiknya sentimen terhadap resiko.

Namun pada jam perdagangan sesi AS, indeks dollar AS kembali menguat dengan kembali muncul arus safe – haven yang membebani harga minyak mentah WTI sehingga harga minyak mentah WTI kembali turun ke bawah $85.00 dan diperdagangkan di sekitar $82.22 per barel.

Selain itu dari sisi supply ada tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan dikeluarkannya cadangan minyak strategis atau Strategic Petroleum Reserve (SPR) AS sebanyak 10 -15 Juta barrels pada minggu ini.

Sementara itu terus diterapkannya pendekatan “no – tolerance” terhadap Covid – 19 oleh pemerintah Cina, telah membuat kenaikan demand terhadap minyak mentah WTI menjadi tertahan.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $82.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $81.09 dan kemudian $80.00. “Resistance” yang terdekat menunggu di $82.52 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $83.40 dan kemudian $85.83.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.