Dolar AS Selasa Sempat Turun Menyentuh Terendah 15 Bulan

266
dolar AS

(Vibiznews – Forex) Dolar AS menyentuh level terendah 15 bulan dan kemudian rebound terhadap sekeranjang mata uang pada hari Selasa setelah penjualan ritel inti melihat kenaikan yang kuat pada bulan Juni, karena investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Headline penjualan ritel AS naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Juni, dengan kenaikan 0,2% selama bulan tersebut. Data untuk bulan Mei juga direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan penjualan naik 0,5%, bukan 0,3% seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Namun, penjualan inti menunjukkan ketahanan yang lebih besar. Tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan, dan layanan makanan, penjualan ritel naik 0,6% di bulan Juni. Data untuk bulan Mei direvisi sedikit naik untuk menunjukkan penjualan ritel inti meningkat 0,3% dari yang dilaporkan sebelumnya 0,2%.

Dolar jatuh setelah kenaikan harga konsumen dan produsen melambat pada bulan Juni, meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menghentikan kenaikan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin yang diperkirakan secara luas pada pertemuan 25-26 Juli.

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan pengetatan 32 basis poin tambahan tahun ini, dengan suku bunga acuan diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,39% pada bulan November.

Pedagang juga akan mengamati rilis inflasi dari kawasan termasuk zona euro, Inggris dan Jepang minggu ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang apakah inflasi mendingin secara global.

Indeks dolar terakhir naik 0,06% hari ini di 99,956, setelah sebelumnya jatuh ke 99,549, terendah sejak April 2022.

Euro merosot 0,02% menjadi $1,1226 setelah sebelumnya mencapai $1,12760, tertinggi sejak Februari 2022.

Anggota dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Klaas Knot mengatakan pada hari Selasa bahwa bank akan mencermati tanda-tanda penurunan inflasi dalam beberapa bulan mendatang untuk menghindari kenaikan suku bunga terlalu jauh.

Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan.

Dolar naik tipis 0,03% terhadap yen Jepang menjadi 138,71, setelah turun ke 137,245 pada hari Jumat, terendah sejak 17 Mei.

Pound Inggris sedikit berubah pada $1,3074, setelah mencapai $1,31440 pada hari Kamis, tertinggi sejak April 2022.

Dolar Australia turun 0,15% menjadi $0,6807 setelah risalah pertemuan kebijakan Juli Reserve Bank of Australia (RBA) yang dirilis pada hari Selasa tidak memberikan kejutan besar pada prospek suku bunga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati sentimen kenaikan suku bunga AS, yang jika terus menguat akan menaikkan dolar AS.