Capital Inflow, namun Pasar dalam Tekanan Eksternal — Domestic Market Outlook, 7-11 August 2023

1885
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah terkoreksi, di tengah berlanjutnya net buy investor asing.
  • Tekanan eksternal, di antaranya pemangkasan Fitch atas credt rating Amerika, ikut menekan pasar.
  • Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan II tahun 2023 dilaporkan terus terjaga.
  • Tingkat inflasi Juli 2023 terpantau terus menunjukkan tren penurunan sejak September 2022.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 7-11 August 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi dari bullish lima pekannya, dari 3 bulan tertinggi ke 2 minggu terendahnya, dalam rentang konsolidasi bias melemah, diseret sentimen negatif bursa regional dan global setelah pemangkasan Fitch atas credit rating Amerika. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,69%, atau 47,388 poin, ke level 6.852,842. Untuk minggu berikutnya (7-11 Agustus 2023), dengan IHSG kemungkinan akan masih agak konsolidatif dengan bias yang negatif, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.800, dan bila tembus ke level 6.622.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi di minggu ketiganya, tertekan masih bullish-nya dollar di tengah ketidakpastian pasar global, termasuk dengan turunnya peringkat kredit Amerika oleh Fitch Ratings, meskipun terdapat capital inflow di pasar SBN sekitar Rp2 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,45% ke level Rp 15.170. Sementara, dollar global terpantau masih bullish dan sempat ke 4 minggu tertingginya lalu terkoreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan menanjak bertahap, atau kemungkinan rupiah terkoreksi secara perlahan, dalam range antara resistance di level Rp15.222 dan Rp15.380, sementara support di level Rp15.018 dan Rp14.977.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir menurun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 6,338% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury menguat di pekan keduanya.

===

Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan II tahun 2023 dilaporkan terus terjaga di tengah dinamika perekonomian dan pasar keuangan global. Perkembangan ini seiring dengan kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta didukung koordinasi KSSK yang terus diperkuat.

Demikian pernyataan bersama Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam rapat berkala KSSK III tahun 2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2023 tercatat sebesar 0,21% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3,08% (yoy), lebih rendah dari level sebelumnya.

Penurunan tingkat inflasi terlihat dalam setahun lebih terakhir ini. Inflasi pernah mencapai level tingginya pada September 2022 di level 5,95%, tetapi sejak itu tekanan inflasi di Indonesia terus mereda dan menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan data transaksi 31 Juli – 3 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp5,33 triliun terdiri dari beli neto Rp1,90 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,43 triliun di pasar saham.

===

 

Dinamika pasar karena isyu prospek the Fed akan berrlanjut atau berhenti menaikkan suku bunganya bisa begitu menggerakkan pasar. Isyu lain yang diperhatikan pasar seperti perkembangan perang atau tensi geopolitik.  Kita melihat bahwa faktor fundamental ekonomi, serta juga politik, begitu signifikan dalam memengaruhi pasar. Bagi investor lokal yang, katakanlah, bukan berlatar belakang pendidikan ekonomi kadang tidak mudah untuk memahami dinamika berbagai indikator perekonomian dan yang terkait tersebut.

Kendala itu bukan merupakan masalah kalau Anda terus menyimak berita dan analisis pasar di vibiznews.com. Banyak orang telah mengakuinya. Terima kasih tetap bersama kami karena kami hadir demi mendukung sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting