(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS Selasa malam naik signifikan ke arah $90.00, diperdagangkan di sekitar $88.57 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan karena munculnya laporan bulanan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Laporan OPEC menunjukkan bahwa Arab Saudi terus memperpanjang pemangkasan supply minyak mentahnya sehingga mengakibatkan kekurangan sebanyak 3 juta barel, yang merupakan defisit terbesar selama lebih dari satu dekade.
Selain itu, laporan OPEC mempertahankan perkiraan mengenai pertumbuhan permintaan minyak mentah global pada tahun 2023 sebesar 2.4 juta barel per hari. Sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi tetap tidak berubah di 2.6% dan permintaan minyak mentah global meningkat 2.2 juta barel per hari.
Kenaikan harga minyak mentah WTI juga didukung oleh pernyataan dari kepala International Energy Agency (IEA). Kepala IEA mengatakan bahwa permintaan terhadap minyak mentah, batu bara dan gas akan naik ke puncaknya pada dekade ini.
Sementara itu, Baker/Hughes Rig Count AS pada hari Jumat minggu lalu mengeluarkan angka penyulingan yang memproduksi minyak mentah dimana masih berada pada kerendahan selama setahun. Hal ini ikut mendukung kenaikan harga minyak mentah.
Hal yang membatasi kenaikan harga minyak mentah WTI adalah menguatnya kembali dolar AS. Indeks dolar AS naik 0.12% ke 104.310.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $88.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $87.60 dan kemudian $86.00. “Resistance” yang terdekat menunggu di $88.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $89.35 dan kemudian $90.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido


