Rekomendasi Minyak Mingguan 20 – 24 November 2023: Berhasil Naik Sedikit Pada Hari Terakhir

516

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat, hari perdagangan terakhir minggu lalu, berhasil naik ke atas $76.00 di $76.07 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah WTI ini disebabkan karena rumor bahwa Uni Eropa sedang merencanakan untuk mengeluarkan paket sanksi yang baru terhadap Rusia. Hal ini memberikan dorongan naik terhadap harga minyak mentah karena akan ada kelebihan permintaan minyak mentah di pasar minyak mentah global akibat kurangnya supply minyak mentah dari Rusia.

Pada hari Kamis, Departemen Treasury AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan – perusahaan dan kapal – kapal pengiriman minyak mentah di atas harga yang telah ditetapkan oleh G7 sebesar $60 untuk memangkas keuntungan Rusia untuk perangnya di Ukraina.

Kenaikan harga minyak mentah juga ditopang oleh melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.53% ke 103.685. Penurunan indeks dolar AS disebabkan karena meningkatnya ekspektasi di pasar bahwa Federal Reserve AS sudah selesai dengan kampanye kebijakan pengetatan moneternya.

Sebelum mengalami kenaikan, harga minyak mentah WTI sempat jatuh ke kerendahan selama empat bulan di $72.22. Kekuatiran akan berkurangnya permintaan terhadap minyak mentah dan naiknya inventori minyak mentah AS telah menyeret harga minyak mentah WTI turun lebih dari 5% dari ketinggian sebelumnya di $76.58.

Data dari Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan bahwa terjadi peningkatan inventori minyak mentah AS sebanyak 3.6 juta barel sehingga mencapai 421.900.000 barel pada minggu lalu. Sementara pasar memperkirakan penambahan inventori minyak mentah hanya sebanyak 1.8 juta barel. Data tersebut juga menunjukkan bahwa produksi minyak mentah domestik AS tetap di rekor 13.2 juta barel per hari.

Dari sisi permintaan terhadap minyak mentah, munculnya data makro ekonomi AS yang lemah telah menambah kekuatiran akan berbalik turunnya perekonomian global sehingga menekan permintaan terhadap minyak mentah dan membawa harga minyak mentah turun.

Penjualan ritel bulanan AS pada bulan Oktober, untuk pertamakalinya turun dalam tujuh bulan dan mengarah kepada melambatnya permintaa pada permulaan kuartal ke empat.

Selain itu, jumlah orang AS yang mengajukan klaim pengangguran untuk pertamakalinya naik ke 231.000 selama minggu yang berakhir pada tanggal 11 November dari angka sebelumnya  yang direvisi naik sebesar 218.000.

Minggu ini adalah minggu yang pendek dengan Amerika Serikat merayakan hari Thanksgiving pada hari Kamis, yang akan membawa kepada volatilitas yang minimal dan perdagangan yang sepi menuju ke Black Friday.

Pada awal minggu pada hari Senin, Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey akan berbicara di Henry Plumb memorial lecture. Namun, Bailey kemungkinan tidak menyentuh topik kebijakan moneter di dalam pidatonya.

Selanjutnya para trader akan memperhatikan Risalah pertemuan FOMC the Fed bulan November dan data Existing Home Sales AS pada hari Selasa.

Hari Rabu merupakan hari yang sibuk dengan AS merilis data Jobless Claims dan Durable Goods Orders. Dari Inggris akan keluar Autumn Statements Inggris dan ada dengar pendapat mengenai laporan kebijakan moneter Bank of England (BoE) yang akan bisa memberikan volatilitas terhadap Pounsterling.

Pada hari Thanksgiving hari Kamis, para trader akan memperhatikan laporan PMI jasa dan manufaktur dari Inggris. Sementara, PMI Jasa dan Manufaktur AS akan dikeluarkan oleh S&P Global pada hari Jumat.

Selain itu, pidato – pidato dari para pembuat kebijakan moneter di Federal Reserve AS akan diamati dengan seksama oleh partisipan pasar untuk mendapatkan petunjuk yang baru mengenai outlook tingkat bunga AS.

Dari Eropa pada minggu ini, data ekonomi papan atas baru akan keluar pada hari Kamis dimana akan dirilis perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Indexes (PMIs) bulan November. Pada hari Jumat, Jerman akan mempublikasikan perkiraan kedua dari Gross Domestic Product (GDP) kuartal ketiga dan ECB akan merilis risalah pertemuan kebijakan moneternya.

Pasar juga menantikan data inventori minyak mentah terbaru pada minggu ini dari American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Kamis.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $74.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.00 dan kemudian $70.00. “Resistance” yang terdekat menunggu di $80.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $84.00 dan kemudian $93.00.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.