(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin pagi ini (10/6), terpantau melemah 19,002 poin (0,28%) ke level 6.878,948 setelah dibuka turun ke level 6.883,038.
IHSG bergerak terkoreksi di hari keduanya ke level7 bulan lebih terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed setelah data tenaga kerja AS yang kuat, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan dalam bias koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,53% atau 86 poin ke level Rp 16.283, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah melonjak di sesi global sebelumnya; melaju rally oleh data NFP yang melebihi ekspektasi dan mendorong estimasi the Fed akan memperlambat waktu pemanangkasan suku bunganya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.197, serta terpantau merosot mendekati level sekitar 18 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 14,912 poin (0,22%) ke level 6.883,038. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,213 poin (0,25%) ke level 886,140. Pagi ini IHSG melemah 19,002 poin (0,28%) ke level 6.878,948. Sementara LQ45 terlihat naik 0,22% atau 1,973 poin ke level 885,900.
Tercatat saat ini sebanyak 151 saham naik, 277 saham turun dan 169 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street berakhir pekan bias melemah dengan S&P500 flat di dekat level rekornya. Sedangkan, bursa regional pagi ini bias menguat di antaranya Nikkei yang menguat 0,25%, dan Straits Times yang turun 0,09%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi di hari keduanya ke 22mingguterendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed di antara sebagian bursa libur, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan bias terkoreksi.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih di sekitar zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.032 dan 7.149. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.870, dan bila tembus ke level 6.793.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



