Surplus Neraca Perdagangan Juni 2024 Berlanjut

212
Surplus Neraca Perdagangan Juni 2024 Berlanjut
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 sebesar 2,39 miliar dolar AS.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Mei 2024 sebesar 2,92 miliar dolar AS.

”Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” demikian rilis Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Erwin Haryono (15 Juli 2024).

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain. Hal ini dilakukan agar terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Surplus neraca perdagangan yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat. Neraca perdagangan nonmigas Juni 2024 mencatat surplus sebesar 4,43 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 4,25 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kuatnya ekspor nonmigas Juni 2024 yang mencapai 19,61 miliar dolar AS. Angka ini turun 6,20 persen dibanding Mei 2024, namun naik 1,40 persen jika dibanding ekspor nonmigas Juni 2023.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam.
Misalnya seperti lemak dan minyak hewani/nabati yaitu sebesar US$1.091,5 juta (68,06 persen). Maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Perlu diketahui, ekspor nonmigas Juni 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,65 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,97 miliar. Dan India US$1,84 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,13 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,62 miliar dan US$1,21 miliar.

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat mencapai 2,04 miliar dolar AS pada Juni 2024. Hal ini sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.

Jadi neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 mengalami surplus US$2,39 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,43 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting