(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan mencermati data ekonomi AS dan inflasi PCE AS, yang dinantikan oleh pasar untuk mendapatkan sinyal kapan waktu untuk penurunan suku bunga The Fed.
Pasar juga memperkirakan 100% penurunan suku bunga The Fed pada bulan September tahun ini.
Data Ekonomi AS
Data ekonomi AS melemah. Data manufaktur AS yang dirilis dari S&P awal bulan Juli turun -2,1 poin menjadi 49,5, jauh lebih lemah dari ekspektasi yang tidak berubah di 51,6. PMI manufaktur AS turun di bawah level ekspansi-kontraksi 50,0 untuk pertama kalinya sejak Desember 2023, yang mengindikasikan pelemahan pada sektor manufaktur AS.
Penjualan rumah baru AS di bulan Juni turun -0,6% menjadi 617.000, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 640.000. Penjualan rumah dilemahkan oleh tingginya suku bunga hipotek dan harga rumah yang tinggi.
Kamis malam juga dirilis data GDP Growth Rate Q2 AS yang terealisir meningkat melebihi perkiraan. Produk domestik bruto riil, yang mengukur seluruh barang dan jasa yang diproduksi selama periode April hingga Juni, meningkat sebesar 2,8% secara tahunan yang disesuaikan dengan musim dan inflasi.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,1% menyusul kenaikan 1,4% pada kuartal pertama.
Pendorong angka pertumbuhan lebih tinggi adalah belanja konsumen, begitu pula kontribusi dari investasi persediaan swasta dan investasi tetap nonperumahan.
Data Inflasi AS
Pasar menantikan laporan indeks PCE pada hari Jumat untuk mengetahui apakah inflasi sudah cukup turun sehingga memungkinkan The Fed untuk melanjutkan penurunan suku bunga.
Indeks PCE adalah ukuran inflasi pilihan The Fed, dimana diindikasikan PCE bulan Juni akan turun menjadi +2,4% tahun/tahun dari +2,6% pada bulan Mei, dan indeks PCE inti bulan Juni akan turun menjadi +2,5% tahun/tahun dari +2,6% pada bulan Mei.
Perkiraan laporan indeks PCE utama sebesar +2,4% bulan Juni secara tahunan dan PCE inti sebesar +2,5% bulan Juni secara tahunan akan mewakili nilai terendah baru dalam 3-1/4 tahun untuk kedua ukuran tersebut, yang akan memberikan keyakinan lebih besar kepada The Fed bahwa inflasi akan terus berlanjut untuk bergerak lebih rendah menuju target inflasi +2%.
Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25bp sebesar 7% pada pertemuan FOMC minggu depan pada tanggal 30-31 Juli dan 100% pada pertemuan berikutnya pada tanggal 17-18 September.
Bagaimanakah pengaruh data ekonomi dan inflasi AS bagi pasar perdagangan investasi global?
Pasar Forex
Jika kita lihat dari pasar Forex, Dolar AS melemah tertekan pelemahan ekonomi AS setelah data manufaktur merosot, demikian juga penurunan imbal hasil Treasury AS.
Jika data PDB kuartal kedua AS terealisir naik, akan dapat menguatkan dolar AS.
Namun jika data PCE Price Index AS Juni terealisir turun, akan memberikan dukungan penurunan suku bunga The Fed, dan akan menekan dolar AS.
Pasar Index
Selanjutnya dari pasar Index, Bursa Wall Street berakhir merosot tajam pada hari Rabu setelah laporan pendapatan Tesla dan Google yang mengecewakan, melemahnya saham-saham chip, dan kenaikan dalam imbal hasil Treasury AS 10-tahun.
Jika data PDB kuartal kedua AS terealisir naik, akan menguatkan bursa Wall Street dan memberikan dukungan positif bagi bursa saham global.
Demikian juga jika data PCE Price Index AS Juni terealisir turun, akan memberikan dukungan penurunan suku bunga The Fed, dan akan memberikan sentiment positif bagi bursa saham global.
Pasar Komoditas
Dari pasar Komoditas, harga emas terpantau turun tertekan aksi profit taking pada hari Kamis setelah sesi sebelumnya meningkat terbantu pelemahan dolar AS.
Sedangkan harga minyak mentah AS bergerak turun pada hari Kamis, tertekan kekhawatiran pelemahan ekonomi AS dan Tiongkok yang dapat memicu penurunan permintaan.
Jika data PDB kuartal kedua AS terealisir naik, akan menguatkan dolar AS dan dapat menekan harga komoditas seperti emas dan minyak.
Namun jika data PCE Price Index AS Juni terealisir turun, akan memberikan dukungan penurunan suku bunga The Fed, dan menekan dolar AS, maka akan memberikan sentiment positif bagi pasar komoditas seperti emas dan minyak.