Surplus Neraca Perdagangan Indonesia September 2024 Meningkat

155
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia September 2024 Meningkat
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 sebesar 3,26 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2024 sebesar 2,90 miliar dolar AS.

Surplus neraca perdagangan pada bulan September ini merupakan 53 bulan berturut-turut Indonesia mencatatkan surplus, mencerminkan fundamental ekonomi yang tangguh.

Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas September 2024 mencatat surplus sebesar 4,62 miliar dolar AS.

Hal ini sejalan dengan kuatnya ekspor nonmigas September 2024 yang meningkat mencapai 20,91 miliar dolar AS. Angka ini turun 5,96 persen dibanding Agustus 2024 sebesar 20,36 miliar, dan naik 8,13 persen jika dibanding ekspor nonmigas September 2023.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas besi dan baja sebesar 207,6 juta USD (10,41 persen). Sementara itu sebagian besar komoditas mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 404,4 juta USD (16,91 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September 2024 naik 2,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,58 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,79 persen.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Dengan rincian ke Tiongkok yaitu 5,35 miliar USD, disusul Amerika Serikat 2,22 miliar USD. Dan Jepang 1,55 miliar USD, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,57 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,91 miliar USD dan 1,56 miliar USD.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai 1,36 miliar dolar AS pada September 2024. Hal ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting