(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang pada hari Kamis naik karena kekhawatiran akan persediaan dan meningkatnya permintaan di pasar mobil Cina. Kenaikan dibatasi dengan adanya ketegangan perdagangan antara AS dan Cina dan menguatnya Yen.
Harga karet Juli di the Osaka Exchange (OSE) naik 2.1 yen atau 0.56% menjadi 376.2 yen ($2.47) per kg.
Harga karet Mei di The Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 150 yuan atau 0.88% menjadi 17,235 yuan ($2,367.90) per MT.
Harga karet butadiene Februari di SHFE turun 60 yuan atau 0.41% menjadi 14,480 yuan ($1,989.39) per MT
Harga karet Maret di Singapore Exchange SICOM naik 1.3% menjadi 195.6 sen USD
Mulai dari 8 – 11 Februari angin muson Timur laut akan menguat dengan hujan badai yang tersebar di Selatan menurut Lembaga Meteorologi di Thailand. Thailand penghasil terbesar dari karet. Hujan akan menghambat produksi karet di Thailand sehingga persediaan berkurang.
Produksi mobil di Cina dan penjualannya mencapai rekor di tahun 2024 dan ekspor juga meningkat menurut The China Association of Automobile Manufacturers (CAAM).
Penjualan mobil meningkat akan membuat meningkatnya produksi pabrik mobil, yang juga akan mempengaruhi permintaan karet untuk bahan pembuatan ban mobil
Dolar AS melemah 0.5% menjadi 151.81 yen melemah selama 8 minggu terhadap yen. Menguatnya yen membuat harga komoditas Jepang menjadi mahal apabila dibeli dengan mata uang lain selain yen.
Cina mengajukan komplain tentang tarif impor 10% yang dikenakan AS terhadap impor Cina ke World Trade Organisation dan meminta supaya paket-paket yang kecil tidak dikenakan tarif.
Menteri Luar Negeri Cina meminta supaya antara kedua negara ada pembicaraan untuk mengurangi ataupun menunda pelaksanaan tariff ini.
Analisa Tehnikal untuk karet
support pertama 355 yen berikut ke 349 yen
resistant pertama 373 yen berikut ke 378 yen.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



