Pelemahan Data Tenaga Kerja AS Memperkuat Probabilitas Penurunan Suku Bunga The Fed

315
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Economy & Business) Minggu lalu menjadi perhatian penting pasar perdagangan global, karena dirilisnya beberapa data ekonomi AS dan data tenaga kerja AS yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar dan menjadi pertimbangan The Fed untuk Keputusan suku bunga selanjutnya.

Awalnya dirilis data ekonomi AS GDP Growth Rate Q2 yang naik melebihi perkiraan. Demikian juga data Personal Income AS Juni dan Consumer Confidence AS Juli juga naik melebihi perkiraan. Penguatan data ekonomi AS memicu ketahanan ekonomi AS, yang memicu perkiraan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Namun di akhir pekan dirilis data tenaga kerja AS yaitu Non Farm Payrolls Juli AS yang naik di bawah perkiraan. Juga data Unemployment Rate Juli AS naik melebihi perkiraan. Hasil rilis kedua data tenaga kerja tersebut memicu sentiment pelemahan data tenaga kerja AS dan membuat perkiraan The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

PENGUATAN DATA EKONOMI AS

Ekonomi AS Q2-2025 Rebound, Naik Melebihi Perkiraan

Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat, ukuran aktivitas ekonomi terluas dan indikator utama kesehatan perekonomian, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan untuk kuartal kedua tahun 2025, menurut data terbaru.

Ekonomi AS tumbuh 3% secara tahunan pada Q2 2025, bangkit kembali dari kontraksi 0,5% pada Q1, dan melampaui ekspektasi kenaikan 2,4%, menurut estimasi awal.

Kenaikan substansial sebesar 0,5 poin persentase di atas tingkat yang diproyeksikan ini merupakan tanda positif bagi perekonomian AS, menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat dan lingkungan bisnis yang sehat.

Ekspansi ini terutama mencerminkan penurunan impor sebesar 30,3%, menyusul lonjakan 37,9% pada Q1, ketika bisnis dan konsumen bergegas menimbun barang menjelang kenaikan harga yang diperkirakan menyusul serangkaian pengumuman tarif AS.

Selain itu, belanja konsumen naik dengan kecepatan yang lebih cepat (1,4% vs 0,5% pada Q1), dipimpin oleh barang (2,2% vs 0,1%).

Data PDB yang positif ini merupakan tanda yang menjanjikan bagi kesehatan ekonomi AS, menunjukkan pemulihan yang kuat dan pertumbuhan yang pesat.

PELEMAHAN DATA TENAGA KERJA AS

Non Farm Payrolls Juli AS Melambat

Non Farm Payrolls AS lebih lambat dari perkiraan pada bulan Juli dan tingkat pengangguran sedikit meningkat, memicu sentimen penurunan pasar tenaga kerja AS.

Non Farm Payrolls mencapai 73.000 untuk bulan Juli, di atas total Juni sebesar 14.000 tetapi bahkan di bawah estimasi Dow Jones yang sedikit untuk kenaikan sebesar 100.000. Total Juni dan Mei direvisi jauh lebih rendah, turun sebanyak 258.000 dari level yang diumumkan sebelumnya.

Untuk prospek berikutnya diperkirakan Non Farm Payrolls akan menurun.

Tingkat Pengangguran Juli AS Meningkat

Tingkat pengangguran AS bulan Juli naik menjadi 4,2%, sesuai dengan perkiraan.

Tingkat pengangguran jangka panjang meningkat. Rata-rata minggu pengangguran melonjak menjadi 24,1, level tertinggi sejak April 2022, sementara jumlah mereka yang menganggur selama lebih dari 27 minggu menjadi 1,82 juta, level tertinggi sejak Desember 2021.

Untuk prospek berikutnya juga diperkirakan Tingkat Pengangguran AS akan meningkat.

Pelemahan kedua data tenaga kerja tersebut memicu perkiraan The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan September.

PENINGKATAN PROBABILITAS THE FED MENURUNKAN SUKU BUNGA

Menurut data CME FedWatch, maka probabilitas The Fed menurunkan suku bunga meningkat terpicu pelemahan data tenaga kerja AS di akhir pekan ini.

Dengan perlambatan data Non Farm Payrolls Juli AS dan meningkatnya Tingkat Penagngguran Juli AS, memicu pelemahan data tenaga kerja AS dan memperkuat perkiraan The Fed menurunkan suku bunga.

Jika dilihat pada bulan lalu pada 25 Juli 2025, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga adalah 61,9%, dan angka tersebut meningkat pada tanggal 1 Agustus 2025 menjadi 80,3%. Dan pada saat ini probabiitas The Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September semakin meningkat menjadi 89,1%.

 

Kesimpulan

Setelah penguatan data GDP Groeth Rate Q2 AS, dirilis juga data tenaga kerja AS bulan Juli yang ternyata mengalami pelemahan, yang meningkatkan probabilitas penurunan suku bunga The Fed selanjutnya.

Masih akan dirilis data tenaga kerja AS bulan Agustus sebelum keputusan suku bunga The Fed bulan September. Diproyeksikan terjadi penurunan data Non Farm Payrolls AS dan peningkatan Tingkat Pengangguran AS, yang jika terealisir, akan semakin memperkuat The Fed menurunkan suku bunga.

Pelemahan data tenaga kerja AS cenderung mendorong The Fed untuk bersikap lebih hati-hati, dan berpotensi menurunkan suku bunga guna menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah resesi.