(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun pada hari Senin, karena kompetisi harga di sektor automotif di Cina, walaupun kekhawatiran akan kekurangan bahan baku karet membatasi penurunan.
Harga karet Februari di the Osaka Exchange (OSE) turun 0.3 yen atau 0.1% menjadi 314.8 yen ($2.14) per kg
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 30 yuan atau 0.19 % menjadi 15,860 yuan ($2,217.28) per MT.
Harga karet Butadiene Januari di SHFE naik 40 yuan atau 0.34% menjadi 11,895 yuan per MT
Saham BYD turun pada hari Senin setelah pabrik the EV melaporkan keuntungan pada kuartal pertama turun setelah perang harga yang terus menerus dalam 3 tahun di industri mobil Cina. Harga mobil yang murah membuat terjadi kompetisi sehingga menekan harga ban karet.
Kekhawatiran akan kekurangan akan baku dan karet yang disadap lebih tinggi pada saat musim hujan ini, ditambah dengan menguatnya pasar modal Cina, dan perkiraan akan turunnya suku bunga AS merupakan faktor yang menggerakan harga karet naik membatasi penurunan yang terjadi saat ini.
Dolar AS turun 0.04% terhadap yen menjadi 146.98, melanjutkan pelemahan bulanan 2.5% terhadap yen.
Menguatnya yen membuat harga karet Jepang lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain selain yen, membuat minat beli karet turun.
Thailand Meteorological Agency mengingatkan hujan deras dan akumulasi hujan membuat banjir dari 1 September – 6 September.
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 317 yen kemudian ke 309 yen
Resistant pertama di 325 yen kemudian ke 333 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



