Harga Karet Turun, Menguatnya Baht Thailand

255

(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun pada hari Kamis, karena menguatnya Baht Thailand kekhawatiran akan berkurang daya saing ekspor karet ke negara produsen utama mobil yang akan berdampak pada keuntungan dari pabrik mobil 

Harga karet Februari di the Osaka Exchange (OSE) turun 5.5 yen atau 1.74% menjadi 310 yen ($2.11) per kg. 

Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 295 yuan atau 1.86% menjadi $15,605 yuan ($2,195.66) per MT. 

Harga karet butadiene Oktober di SHFE turun 190yuan atau 1.64% menjadi 11,430 yuan per MT. 

Menguatnya Baht Thailand ke kurs tertinggi 4 tahun mempengaruhi ekspor  sehingga pabrik di Thailand sulit bersaing dengan Vietnam ditambah dengan tarif 19% dari AS. 

Thailand pengekspor karet terbesar,dan negara terbesar ke dua di Asia Tenggara yang merupakan negara pengekspor utama karet bagi pabrik mobil Jepang seperti Toyota dan Honda, juga bagi pabril mobil listrik  utama Cina 

Melemahnya Yen menyebabkan penurunan harga karet terbatas 

Yen Jepang masih melemah setelah rilis data inflasi  inti bulan Agustus naik pada laju paling lambat dalam sembilan bulan yang  memberi Bank of Japan  lebih banyak alasan untuk menunda kenaikan suku bunga selain faktor ketidakpastian politik di Jepang. 

Melemahnya Yen membuat harga komoditas Jepang lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar yen 

https://vibiznews.com/index.php/2025/09/19/forex-usdjpy-19-september-2025-yen-tertekan-di-terendah-sepekan-lebih-setelah-data-inflasi-jepang/ 

Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 turun 0,09% menjadi $63,51 per barel. 

Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak menta 

https://vibiznews.com/index.php/2025/09/19/penurunan-harga-minyak-wti-berlanjut-di-asia-oleh-menurunnya-demand-solar-di-as/ 

Analisa tehnikal untuk karet Jepang 

Suppport pertama di 305 yen kemudian ke 296 yen  

Resistant pertama di 314  yen kemudian ke 324 yen 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting