Harga karet Tocom Selasa pagi tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan (6/10). Harga karet alami berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu Maret 2016 masih mampu bergerak dalam pola menguat didukung oleh nilai tukar yen Jepang yang pagi ini melanjutkan penurunannya. Sentimen positif yang turut mendukung kenaikan di bursa komoditas ini adalah akibat penurunan produksi karet global.
Hari ini harga karet berjangka memasuki fase kenaikan untuk 5 sesi berturut-turut. Mata uang yen pagi ini berada di posisi paling rendah sejak tanggal 25 September lalu. Pelemahan yen tersebut membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relative lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya terjadi peningkatan permintaan terhadap komoditas tersebut.
Secara fundamental harga karet bertahan di zona hijau setelah data menunjukkan hasil produksi Asosiasi Negara Produsen Karet (ANRPC) tidak sesuai target. Hasil produksi negara anggota ANRPC, termasuk Indonesia dan Thailand, diproyeksikan kurang dari 11,16 juga ton pada 2015 atau lebih rendah dari target 11,17 juta ton.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak Maret 2016 hari ini tampak dibuka pada posisi 171,6 yen per kilogram. Harga karet alami berjangka mengalami kenaikan yang terbatas yaitu sebesar 0,7 yen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini harga terpantau sudah bergerak menguat dari level pembukaan dan mencapai level 172,5 yen per kilogram.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan positif meskipun masih terbatas. Pergerakan menguat di pasar saham regional memberikan support kuat bagi pergerakan harga komoditas ini.
Untuk sesi perdagangan hari ini harga diperkirakan akan menemui level support di posisi 165,00 yen. Support selanjutnya ada di 155,00 yen. Sementara itu harga akan menemui resistance di posisi 180,00 yen dan 190,00 yen.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens