Upayakan Kestabilan Rupiah, Cadev September Kembali Tergerus

1182

Cadangan Devisa adalah reserve currency yaitu cadangan dalam satuan mata uang asing yang dipelihara oleh bank sentral untuk memenuhi kewajiban keuangan karena adanya transaksi internasional. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), terpantau bahwa posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir September 2015 lalu masih kembali tergerus genap memasuki bulan ketujuh penurunannya berturut-turut di sepanjang tahun 2015 ini.

Bank Indonesia (BI) tadi malam (8/10) kembali merilis posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir September 2015 yang tercatat sebesar 101,7 miliar Dollar AS atau lebih rendah jika dibandingkan dengan sebulan sebelumnya sebesar 105,3 miliar Dollar AS). Sama dengan sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyatakan cadangan devisa Indonesia kembali tergerus karena digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan operasi moneter melalui stabilisasi nilai tukar rupiah. Dapat dilihat tren posisi cadev Indonesia selama setahun terakhir pada gambar dibawah ini:

Indonesia Foreign Exchange Reserves

Terkait kian tergerusnya posisi cadev Tanah Air, BI tetap menegaskan bahwa hal tersebut sudah sesuai dan tepat dilakukan untuk mengupaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Menurut BI, meski posisi cadev terus tergerus, nilainya per September 2015 lalu terlihat masih cukup untuk membiayai 7,0 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Oleh karenanya, BI menilai, nilai cadev tersebut masih mampu untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Pada hari ini, pemerintah kembali merilis paket kebijakan ekonomi jilid III yang dinilai mampu memberi sentimen positif pada pergerakan rupiah. Selain pemerintah, pasalnya secara bersamaan OJK juga turut meluncurkan 6 (enam) paket kebijakan baru yang berfokus pada pembiayaan dan investasi. Pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (8/10), rupiah terpantau mengalami pembukaan pada posisi 13.850,00 per dollar AS. Hal ini menunjukkan bahwa paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah tampaknya memperoleh sambutan yang cukup baik di pasar hingga dapat meringankan tekanan terhadap mata uang rupiah. (Lihat juga: Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III Untuk Kemudahan Usaha dan Menekan Biaya)

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here