Pelemahan Harga Karet Tocom Senin Pagi Disebabkan Kenaikan Yen

749

Harga karet Tocom pada perdagangan Senin pagi tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan  (2/11). Harga karet alami berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu April 2016 dibuka melemah disebabkan oleh kondisi mata uang yen yang masih cenderung mengalami kenaikan terhadap dollar AS.

Penurunan harga karet hari ini tidak lepas dari akibat kenaikan nilai tukar yen Jepang. Mata uang Jepang ini mengalami peningkatan hingga saat ini berada pada level 120.42 per dollar AS. Kenaikan nilai tukar yen Jepang membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan akan komoditas ini mengalami penurunan.

Meskipun demikian penurunan harga karet Tocom masih belum terlalu besar. Pasalnya harga karet juga memperoleh dukungan menguat akibat kenaikan harga minyak mentah. Di akhir perdagangan pekan lalu harga minyak mentah bukukan kenaikan harian dan mencapai posisi paling tinggi dalam tiga minggu.

Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak April 2016 hari ini tampak dibuka pada posisi 159.8 yen per kilogram. Harga karet alami berjangka mengalami penurunan yang tipis yaitu sebesar 0,5 yen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini harga karet masih betah di posisi pembukaan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Tampaknya desakan sentimen negative berupa kenaikan yen masih akan cukup kuat bertahan di pasar.  Meskipun demikian pasar karet akan mengamati pergerakan di bursa saham Jepang. Jika bursa Jepang mengalami kenaikan ada kemungkinan harga karet akan bergerak ke teritori positif.

Untuk sesi perdagangan hari ini harga diperkirakan akan menemui level support di posisi 155,00 yen. Support selanjutnya ada di 150,00 yen. Sementara itu harga akan menemui resistance di posisi 165,00  yen dan 170,00  yen.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here