Harga rumah di Inggris kembali meningkat pada bulan Oktober lalu berdasarkan laporan survey Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) yang merupakan lembaga surveyor properti dunia hari ini (12/11). Naiknya harga rumah di negara bermata uang poundsterling ini disebabkan berkurangnya pasokan rumah baru.
Laporan RICS menunjukkan tingkat kenaikan harga rumah secara bulanan naik menjadi 49 dari 44 poin pada bulan September, melampaui ekspektasi kenaikan 45 poin. Selain itu harga rumah dalam 3 bulan yang berakhir Oktober naik 9,7 persen.
Semua bagian negara melaporkan kenaikan harga, sementara ketersediaan rumah baru di pasar menurun untuk bulan kesembilan berturut-turut. Survei juga menunjukkan permintaan pembeli flat di bulan Oktober, setelah 12 bulan pertumbuhan yang stabil.
Meskipun moderasi permintaan, aktivitas penjualan terus meningkat, dengan saldo bersih 26% lebih responden melihat peningkatan transaksi. Terjadinya krisis keuangan global saat ini benar-benar memukul harga rumah, dengan kondisi menunjukkan permintaan melebihi pasokan pada setiap bulannya.
Untuk proyeksi kedepannya RICS mengharapkan harga properti menjadi lebih terjangkau baik harga harga rumah baru dan biaya sewa. Dari survey yang dilakukan RICS terhadap prospek harga rumah dimasa datang, responden berharap harga rumah naik hanya di bawah 4,5 persen per tahun selama lima tahun ke depan.
Bank of England berencana akan menaikkan suku bunganya tahun depan dan sebelum itu bank ini harus bersikap meredam gejolak yang terjadi pasar perumahan negaranya untuk membantu pertumbuhan kredit yang sehat.
Joel/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens