Akhir IHSG 10 Februari Di Zona Negatif Tertekan Pelemahan Bursa Asia

512

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (10/02) berakhir negatif, ditutup turun -0,76% pada 4732,48. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun -1,03% ke posisi 829.64. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan bursa Asia, yang membawa investor mencoba mengalihkan dananya ke aset yang lebih aman.

Bursa Wall Street ditutup turun pada perdagangan Rabu dinihari (10/02), karena harga minyak AS turun dan investor mencermati pidato Ketua Fed Janet Yellen Rabu ini. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,08 persen, di 16,014.38, dengan penurunan saham Chevron. Indeks S & P 500 turun 0,07 persen, ke 1,852.21, dengan sektor energi memimpin lima sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq tergelincir 0,35 persen, ke 4,268.76.

Demikian juga Bursa Asia berakhir turun pada hari Rabu (10/02). Di Australia, indeks ASX 200 ditutup turun -56,37 poin, atau -1,17 persen, pada 4,775.70, memperpanjang penurunan -2,88 persen Selasa. Pasar tertekan pelemahan sektor energi, material dan keuangan, yang masing-masing turun -1,32 persen, -1,46 persen dan -0,71 persen. 

Demikian juga bursa Jepang terus jatuh, dengan indeks Nikkei 225 berakhir merosot -372,05 poin, atau -2,31 persen, pada 15,713.39, melanjutkan penurunan -5,4 persen pada Selasa. Saham perbankan dan komoditas terus tertekan. 

Sedangkan Indeks Straits Times Singapura, yang kembali diperdagangkan setelah ditutup hari Senin dan Selasa untuk liburan Tahun Baru Imlek, menelusuri kembali beberapa kerugian untuk perdagangan turun 2 persen. Sebelumnya pada awal perdagangan, indeks turun sebanyak 2,75 persen. Bursa Malaysia, yang juga dibuka kembali Rabu, jatuh, dengan KLCI turun 0,73 persen.

Pada penutupan perdagangan sore ini, 7 sektor saham berada di zona merah. Tercatat 118 saham menguat, sedangkan 147 saham melemah. Terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,94 miliar saham dengan nilai mencapai 4,50 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 180,096 kali.

Sore ini terpantau Rupiah menguat terhadap dollar AS. Rupiah naik 1,10% pada 13,440. Namun penguatan Rupiah belum mampu mengangkat IHSG.

Tercatat dana asing yang keluar pasar modal sebesar Rp. 133,23 miliar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika perkiraan pelemahan harga minyak mentah dan bursa Wall Street terealisir. Namun diharapkan ada fundamental yang menguatkan untuk mengangkat IHSG naik. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4746-4719, dan kisaran Resistance 4799-4833.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here