Pengembang Singapura menjual jumlah rumah tertinggi dalam delapan bulan, dibantu oleh keberhasilan pemasaran dua proyek baru.
Pengembang menjual 843 unit di bulan Maret, lebih dari dua kali lipat direvisi 303 unit pada bulan Februari, dan 38 persen lebih tinggi dari tahun lalu, menurut data yang dirilis hari Jumat (15/04) oleh Urban Redevelopment Authority.
Penjualan didorong oleh peluncuran proyek CapitaLand Ltd di daerah Cairnhill, dekat dengan kawasan perbelanjaan perdana Orchard Road, di mana pengembang menjual 177 dari 200 unit yang dipasarkan. Proyek Wisteria oleh NorthernOne Development Pte. di pinggiran kota Singapura juga menambahkan penjualan, setelah menjual 125 dari 216 unit yang ditawarkan.
Harga rumah Singapura telah jatuh selama sepuluh kuartal, mencatatkan penurunan beruntun terpanjang dalam hampir dua dekade, sebagai pembatasan properti menekan permintaan. Indeks pelacakan harga perumahan swasta turun 0,7 persen dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret dari kuartal sebelumnya, menurut data dari Urban Redevelopment Authority.
Pemerintah negara kota mulai memperkenalkan pembatasan properti residensial pada 2009 dengan suku bunga rendah dan permintaan dari pembeli asing mengangkat kekhawatiran bahwa pasar terlalu mahal, tertekan dengan biaya pembayaran utang pada 60 persen dari pendapatan bulanan peminjam, dan biaya meterai yang lebih tinggi pada pembelian rumah.
Pemerintah telah memberikan sinyalemen enggan untuk mengangkat langkah-langkah pendinginan, takut tindakan tersebut akan menyebabkan kelebihan baru di pasar. Dalam pidato anggarannya bulan lalu, Menteri Keuangan Heng Swee Keat mengatakan hal itu “terlalu dini” untuk melonggarkan kebijakan.
Singapura menduduki peringkat kota kedua yang paling mahal di Asia untuk membeli sebuah rumah mewah di Asia, setelah Hong Kong, dalam sebuah laporan kekayaan 2016 oleh agen real Knight Frank LLP.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
