Pergerakan IHSG pada pekan terakhir perdagangan bulan Mei diperkirakan kembali akan bergerak konsolidasi baik secara teknikal dan juga fundamental. Pekan lalu (16-20 Mei 2016) IHSG terpantau melemah signifikan sebesar 1% ke level 4711.87, demikian juga indeks LQ 45 melemah sebesar 1,5% ke level 805.15. Pelemahan IHSG pekan lalu dipicu oleh cukup derasnya dana asing yang keluar dari bursa oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika.
Pekan lalu lemahnya bursa saham global selain oleh pelemahan harga minyak mentah juga dipicu oleh sentimen keraguan pasar akan efektifnya kebijakan moneter bank-bank sentral dunia untuk mengatasi kondisi sulitnya ekonomi beberapa negara besar di Jepang dan Eropa. Pekan sebelumnya harga minyak mentah sempat rally oleh rencana pembekuan produksi produsen minyak besar namun pekan lalu terkoreksi kembali oleh kekawatiran pasar akan pasokan minyak global.
Secara sektoral pada minggu lalu tercatat hanya 3 sektor yang mengalami penguatan seperti sektor properti, agri dan aneka industri yang sepanjang minggu lalu mengalami penguatan masing–masing sebesar 1,4%, 0,4% dan 0%. Lemahnya IHSG secara mingguan dipicu oleh terpukulnya 7 sektor yang dipimpin oleh sektor finance dan infrastruktur.
Adapun volume saham diperdagangkan mencapai 24,2 miliar atau meningkat dari pekan sebelumnya yang hanya mencapai 23.7 miliar. Masuknya dana asing yang cukup melimpah pekan lalu tercetak net sell sebesar Rp456 miliar.
Adapun untuk minggu ini Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak konsolidasi dengan potensi pelemahan baik secara teknikal dan fundamental. Secara fundamental IHSG sulit untuk rally oleh lemahnya rupiah serta perkembangan kebijakan fiskal permerintah yang belum terealisasi seperti tax amnesty, selain itu diperlemah dari rilis data ekonomi AS yang dapat memperkuat sentimen kenaikan Fed rate.
Secara teknikal IHSG perdagangan pekan lalu bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah. Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar. Sehingga diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target resistance di level 4825 dan 4920, sedangkan support di level 4650 dan kemudian 4545.
Jul Allens/VM/VBN/ Equity Analyst at Vibiz Research Center