Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (13/07), harga batubara Rotterdam naik, terdukung kenaikan harga minyak mentah.
Sebuah reli di pasar ekuitas global membebani tempat berlindung yang aman, termasuk dolar, mendorongnya turun 0,2 persen. Melemahnya dolar membuat minyak dalam mata uang dollar AS lebih menarik bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.
Harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik $ 2.04, atau 4,56 persen, pada $ 46,80 per barel untuk keuntungan terbesar dalam sehari sejak 8 April 8.Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 2,12, atau 4,58 persen, pada $ 48,37 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak 4,5 Persen Terbantu Short Covering
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak September 2016 berada di posisi 60,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 2,25 dollar atau setara dengan 3,88 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam ICE Turun Tertekan Pelemahan Minyak Mentah
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penarikan pasokan. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi kenaikan minyak mentah jika terealisir laporan penurunan persediaan minyak mentah mingguan AS.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 60,75 dollar dan Support kedua di level 61,25 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 59,75 dollar dan 59,25 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang