Mengakhiri perdagangan saham awal pekan hari Senin (5/9), saham PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) masih menunjukkan pergerakan saham yang sama dengan akhir pekan lalu meskipun investor asing berusaha mengangkat nilai saham dengan aksi beli yang cukup besar. Saham BBCA masih menjadi santapan investor asing apalagi perseroan baru saja menerima penghargaan menjadi bank terbaik di kawasan Asia dan Indonesia.
Di awal bulan September pekan lalu (1/9) BBCA menerima penghargaan dari majalah Finance Asia untuk kategori Best Bank in Indonesia dan Best Asian Bank. Prestasi ini bukan baru sekali didapat BBCA untuk ruang lingkup internasional. Prestasi bank ini juga dapat terlihat pada kinerja keuangan semester pertama lalu yang lumayan.
Dalam 6 bulan pertama tahun 2016 BBCA berhasil cetak peningkatan laba bersih dari tahun lalu periode sama menjadi Rp9,6 triliun dari Rp8,5 triliun. Kinerja ini mendapat support dari peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional sebanyak 15 %, dari Rp22,6 triliun menjadi Rp26,1 triliun.
Kredit juga meningkat sebesar 11% menjadi Rp387 triliun, dan paling besar disumbang dari kredit korporasi sebanyak Rp135,4 triliun. Namun NPL BBCA kutang mantap karena meningkat menjadi 1,4% dari 0,7% pada akhir Juni 2015.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (5/9), saham BBCA dibuka kuat pada posisi 15275 dan penutupan perdagangan berada pada level 15000. Terpantau saham sempat bergerak kuat dengan volume perdagangan saham mencapai 148 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBCA perdagangan sebelumnya flat dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak naik juga menunjukkan pergerakan BBCA konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya diprediksi kisaran saham berikutnya pada target support di level 14950 hingga target resistance di level 15375.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang