Masuki perdagangan valas hari kedua pekan ini (11/10) Bank Indonesia melemahkan kembali kurs referensi rupiah setelah melihat pergerakan rupiah di pasar spot awal sesi Asia dibuka lemah dan bergerak negatif. Kekuatan dollar AS yang rebound kuat perdagangan sebelumnya memberikan tekanan pada rival-rival minor termasuk rupiah.
Besarnya kekuatan dollar AS menekan rupiah membuat investor asing lakukan profit taking saham-saham besar yang dikoleksi pada perdagangan awal pekabn cukup besar, sehingga tercetak di bursa saham net sell asing mencapai Rp62 miliarlebih. Aksi jual investor asing tersebut berusaha menekan IHSG yang dibuka kuat dengan pergerakan positi.
Lihat: IHSG 11 Oktober Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,15% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp12996/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp12985/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 12992 dari perdagangan sebelumnya di 12969 .
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh kuatnya pergerakan dollar AS tersebut, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13030 dan resistance di 12958.