Kekuatan rupiah melawan dollar AS terus bertambah di tengah perdagangan pasar valas sesi Asia (19/10) yang dibuka menguat. Melihat perkembangan yang terjadi di pasar spot tersebut, BI memperkuat kurs referensinya dengan menurunkannya dari perdagangan sebelumnya. Surutnya sentimen kenaikan Fed rate membuat investasi berdenominasi rupiah marak kembali apalagi dengan imbal hasil yang cukup lumayan.
Mantapnya pergerakan rupiah sejak sejak awal perdagangan tidak membuat aliran masuk modal asing lebih besar dari arus keluar bursa, sehingga terbentuk net sell asing sebesar Rp58 miliar lebih. Aksi jual investor asing tersebut membuat laju IHSG tersandung dan turun 0,2%.
Lihat: IHSG 19 Oktober Dibuka Naik Terdukung Sentimen Positif
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13004/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13020/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13007 dari perdagangan sebelumnya di 13044.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh proyeksi lemahnya pergerakan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13060 dan resistance di 12980.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens