Setelah 2 hari berturut menguat melawan dollar AS, pergerakan rupiah dalam perdagangan valas hari Selasa (2/11) masuk zona merah. Padahal jika melihat pergerakan dollar AS di pasar spot masih menunjukkan pergerakan negatif, pasalnya pasar keuangan global sedang panik sehingga memburu investasi emas. Karenanya BI juga ikut lemahkan kurs referensinya.
Terpangkasnya kekuatan rupiah ini membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp73 miliar lebih. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut menekan IHSG gingga turun 0,2%.
Lihat: IHSG 2 November Dibuka Turun Terganjal Pelemahan Bursa Global
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13062/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13048/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13058 dari perdagangan sebelumnya di 13036.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh sentimen perdagangan safe haven, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13090 dan resistance di 13015.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens