Di tengah perdagangan valas sesi Asia hari Senin (7/11), kekuatan rupiah terpangkas kembali oleh kekuatan fundamental dollar AS menyikapi kondisi politik Amerika Serikat yang normal kembali. Namun BI lebih melihat sentimen perdagangan akhir pekan sehingga kurs referensinya diperkuat dari akhir pekan lalu.
Kondisi kekuatan rupiah yang terpangkas ini membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp122 miliar lebih. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut ikut menekan IHSG hingga turun 0,1%.
Lihat: IHSG 7 November Dibuka Lemah Tertekan Penurunan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,15% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13088/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13105/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi sedikit lebih kuat di 13082 dari perdagangan sebelumnya di 13103.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan sekalipun dollar AS masih terus rally, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13125 dan resistance di 13065.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens



