Rupiah yang dibuka lebih kuat di awal perdagangan hari Kamis (10/11) hingga sesi siang, terpangkas kembali masuki perdagangan sesi Eropa oleh sentimen kemenangan Donald Trump menjadi Presiden AS yang juga menekan valas emerging market kawasan Asia. Sepanjang hari BI sudah melemahkan kurs referensinya.
Terpangkasnya rupiah sore ini membuat arus modal asing keluar bursa masih mendominasi dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp276 miliar lebih. Namun tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut tidak dapat menekan IHSG yang sedang kuat 0,7%.
Lihat: IHSG 10 November Berakhir Naik Terdukung Penguatan Bursa Asia dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini masih bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,08% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13138/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13136/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13118 dari perdagangan sebelumnya di 13084, demikian kurs transaksi antar bank juga diperkuat ke 13184 dari perdagangan sebelumnya 13149.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka positif oleh lemahnya pergerakan dollar AS hingga perdagangan sesi Amerika berakhir esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens