Mengakhiri perdagangan sesi pertama hari Kamis (24/11) IHSG mendapat tekanan jual cukup besar dari investor asing khususnya terhadap saham-saham perbankan yang beberapa hari terakhir ada dalam perdagangan yang bullish. Yang paling jatuh mendapat tekanan tersebut yaitu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham anjlok 4 persen lebih.
Pilihan investor asing menjual saham perbankan ini dikarenakan fundamentalnya paling buruk dari bank besar lainnya. Investor sempat kecewa dengan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini yang turun 17 persen lebih.
Saham BMRI dibuka lemah pada posisi 10700 dan saham bergerak lemah sekali dengan volume perdagangan saham mencapai 158 ribu lot saham dengan net sell asing mencapai Rp43 miliar lebih. Perdagangan sebelumnya saham anjlok tipis 0,2% di posisi 10900.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak datar dengan indikator Stochastic bergerak turun di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan BMRI rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 10300 hingga target resistance di level 10080.
Mengenai kondisi perseroan terkini, BMRI diberitakan telah menyuntikkan modal Rp500 miliar kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) yang merupakan anak usahanya sendiri untuk menambah rasio kecukupan modal menjadi 14,5 persen.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang