Pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat sore (16/12), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,43 persen pada 5231,65. Sedangkan indeks LQ 45 juga berakhir turun 0,80 persen pada 873,68. Pelemahan IHSG terganjal profit taking investor asing terpicu pelemahan Rupiah setelah The Fed AS menaikkan suku bunga AS.
Sore ini terpantau mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,08 persen pada 13,395.
Pelemahan Rupiah mereda, namun aksi profit taking investor asing terus berlanjut. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 1,25 triliun.
Sore ini terpantau 124 saham menguat dan 195 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 14,60 miliar saham dengan nilai nominal Rp.9,57 triliun, dengan frekuensi sebanyak 257,657 kali.
Pada sore ini, IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Aneka Industri yang merosot tajam 1,96 persen.
Pada minggu ini IHSG merosot 1 persen. Pelemahan sebagian besar tertekan profit taking investor asing dan pelemahan Rupiah.
Malam nanti akan dirilis data Building Permits dan Housing Starts November yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif jika dollar AS melemah dan menguatkan Rupiah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5215-5200, dan kisaran Resistance 5249-5266.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang