Bangkitnya perdagangan dollar AS di pasar global hari Rabu (18/1) membuat pergerakan negatif rupiah berlanjut hingga pembukaan pasar valas hari Kamis (19/1). Kuatnya laju dollar terhadap banyak mata uang dunia membuat BI melemahkan kurs referensi perdagangan hari ini. Namun kini terpantau kondisi dollar sedang retreat kembali.
Pelemahan rupiah ini memberikan sentimen negatif bagi bursa bursa saham dengan meningkatnya arus modal asing keluar bursa, sehingga tercetak net sell sebesar Rp43 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut tidak berhasil menekan IHSG yang sedang bergerak kuat 0,2%.
Lihat: IHSG 19 Januari Dibuka Naik, Saham Property Banyak Dibeli
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,07% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13357/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13373/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13376 dari perdagangan sebelumnya di 13328.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan meskipun pergerakan dollar AS sedang rebound di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13400 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens