Mengawali perdagangan pasar valas akhir pekan, posisi rupiah awal pekan (23/1) dibuka dengan posisi lebih kuat dari akhir pekan lalu. Tenaga rebound rupiah didapat dari momentum bearish dollar AS terhadap banyak mata uang global, selain itu mendapat support dari BI yang meninggikan kurs referensi hariannya.
Lihat: Nasib Dollar AS Setelah Pelantikan Presiden Trump
Pergerakan rupiah yang kuat ini belum memberikan sentimen positif bagi bursa saham dengan meningkatnya arus modal asing keluar bursa, sehingga tercetak net sell sebesar Rp40 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut turut menekan IHSG yang sedang bergerak lemah 0,1%.
Lihat: IHSG 23 Januari Dibuka Lemah Tertekan Profit Taking Asing
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,26% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13375/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13383/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13372 dari perdagangan sebelumnya di 13382.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh pergerakan bearish dollar AS di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13400 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens