Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Rabu (1/2), dollar AS masih di posisi bullish terhadap banyak rival utamanya namun tidak menghalangi rupiah untuk lanjutkan penguatan awal perdagangan. Sentimen yang menjaga kekuatan rupiah datang dari laporan BPS untuk tingkat inflasi bulan Januari yang meningkat.
Lihat: Inflasi Januari Indonesia 0,97 Persen dan Tahunan 3,49 Persen, Sesuai Target Inflasi
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang menguat terbatas tidak membatasi masuknya modal asing sehingga intervensi asing mencetak net buy Rp170 miliar lebih. Support kuat dari investor asing tersebut menambah kekuatan IHSG sesi pertama.
Lihat: IHSG 1 Februari Sesi 1 Naik Terdorong Peningkatan Inflasi dan Pertumbuhan Manufaktur
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,09% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13357/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13349/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebihlemah di 13349 dari perdagangan sebelumnya di 13343, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13416 dari perdagangan sebelumnya 13410 .
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan sekalipun dollar AS menguat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13380 dan resistance di 13340.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens