Usaha rebound dollar AS di awal perdagangan pasar valas global sesi Asia tidak membuat kekuatan rupiah terpangkas setelah dibuka kuat pada awal perdagangan hari Kamis (23/2). Namun laju rupiah perdagangan hari ini mendapat beban dari intervensi BI melemahkan kurs referensi transaksi antar bank sepanjang hari.
Pergerakan rupiah yang positif masih belum mampu menambah aliran modal asing ke bursa saham sehingga tercetak net sell sebesar Rp52 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut tidak memberi tekanan bagi IHSG yang sedang naik 0,1%.
Lihat: IHSG 23 Februari Dibuka Turun Terganjal Pelemahan Bursa Asia
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi menguat 0,09% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13356/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13363/US$. Namun untuk nilai kurs jisdor yang ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13360 dari perdagangan sebelumnya di 13356.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat pada akhir perdagangan oleh lemahnya gerak dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13400 dan resistance di 13310.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens