Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Jumat (30/06). Kenaikan harga timah terdukung pelemahan dollar AS semalam.
Dolar AS anjlok ke posisi 14 bulan terendah oleh pernyataan James Bullard yang hawkish. Presiden Fed St Louis tersebut menyatakan inflasi AS sangat rendah dan tidak sesuai dengan peningkatan suku bunga.
Pelemahan dollar AS membuat harga timah yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 20.000 dollar per ton, naik sebesar 550 dollar atau 2,8 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.450.
Untuk minggu ini harga timah naik 3,1 persen, sebagian besar terbantu pelemahan dollar AS.
Untuk bulan Juni harga timah anjlok -2,7 persen. Anjlok terbesar terjadi pada minggu pertama Juni dimana ini harga timah anjlok 6 persen. Anjloknya harga timah tertekan penguatan dollar AS, kemorostan harga logam di Tiongkok, pelemahan bursa Wall Street dan tertekan insiden teror di Inggris. Namun kenaikan pada akhir bulan ini dan pada minggu ketiga-terpicu pelemahan dollar AS dan kenaikan Wall Street-menahan pelemahan lebih lanjut.
Sedangkan untuk semester 1 Januari-Juni 2017 harga timah anjlok -4,5 persen.
Anjloknya harga timah semester 1 tahun ini sebagian besar tertekan pelemahan harga timah pada kuartal pertama tahun 2017 ini, yang merosot -4,3 persen. Pelemahan Januari sebesar 6 persen, tergerus penguatan dollar AS, pelemahan impor Tiongkok. Pelemahan Februari sebesar 2,6 persen, terganjal kekuatan dollar AS, pelemahan harga logam di Tiongkok, kemerosotan bursa Wall Street dan Eropa, dan pelemahan sektor jasa Tiongkok. Namun pelemahan dibatasi dengan kenaikan bulan Maret sebesar 4,5 persen, terdukung pelemahan dollar AS, juga sentimen positif dari Tiongkok yaitu peningkatan produksi industri Tiongkok dan pernyataan optimis ekonomi Tiongkok dari Perdana Menteri Li Keqiang, serta kenaikan bursa Wall Street yang torehkan rekor baru.
Pelemahan terjadi lagi di bulan April, merosot -1 persen, sebagian besar terganjal penguatan dollar AS, pelemahan bursa Wall Street dan penurunan inflasi Tiongkok. Namun kemerosotan lebih jauh tertahan dengan kenaikan di minggu pertama terdukung lonjakan harga komoditas dan risalah pertemuan The Fed Maret, juga kenaikan bursa Wall Street dan kenaikan harga timah di bursa komoditas Shanghai.
Namun pelemahan terbatasi dengan kenaikan bulan Mei sebesar 3,5 persen, terdorong kenaikan minggu ketiga dan keempat, yang sebagian besar terdukung pelemahan dollar AS dan penguatan bursa Wall Street.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending Mei, Michigan Consumer Sentiment Juni AS, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 20.200 dollar dan 20.400 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.800 dollar dan 19.600 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang