Bansos Non Tunai PKH Mendapat Apresiasi Lembaga Internasional

651

(Vibiznews – Ekonomi) – Program penanggulangan kemiskinan di Indonesia melalui bansos non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) mendapat perhatian dan apresiasi dari lembaga serta komunitas internasional.

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa sebagaimana dikutip dari siaran pers Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial mengungkapkan,” “Bank Dunia, Ratu Maxima dari Belanda, Miss Universe Iris Mittenaere, bahkan salah satu doktor Universitas Stanford dari Amerika Michael Samson yang merupakan suhu di bidang Perlindungan Sosial  mengakui keberhasilan Indonesia dalam  pengentasan kemiskinan melalui program PKH secara non tunai  atau yang di dunia disebut Conditional Cash Transfer.
Apresiasi tersebut didasarkan atas komitmen pemerintah yang secara signifikan meningkatkan penerima manfaatnya. Tercatat tahun 2014 mencapai 2,7 juta KPM, bertambah tahun 2015 menjadi 3,5 juta KPM dan tahun 2017 menjadi 6 juta KPM serta tahun 2018 direncanakan menjadi 10 juta KPM.

“PKH merupakan kebijakan bansos yang revolusioner baik dari peningkatan penerima yang signifikan maupun transformasi teknologinya,” kata Mensos saat menyampaikan arahannya dihadapan peserta tes calon Pendamping PKH di Surabaya, Minggu (12/11).

Pada saat yang sama, Mensos juga mengatakan Pemerintah telah melakukan berbagai inovasi teknologi penyaluran bansos. Jika tahun tahun 2015 masih menggunakan sistem tunai maka mulai pertengahan Juni 2016 sudah menggunakan sistem non tunai melalui bank penyalur dari empat bank negara dengan menggunakan kartu kombo yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang memiliki vitur saving account dan e-wallet sehingga penerima bansos bisa mulai menabung dan sekaligus berbagai bansos bisa disatukan dalam satu kartu termasuk bansos daerah.

Inovasi teknologi perbankan juga terus ditingkatkan terutama untuk menjangkau daerah terpencil, kepulauan dan pedalaman serta perbatasan melalui EDC offline serta VSAT.

Apresiasi positif baru-baru ini juga ditujukan  bagi Indonesia dalam forum APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) dimana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji dan mengapresiasi Indonesia dalam penanggulangan kemiskinan, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu bertransformasi cemerlang di Asia, hal itu telah dilakukan sejak tahun 1990-an.
Indonesia bisa mengangkat dirinya sendiri dari kemiskinan dan kini menjadi salah satu bangsa yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara negara-negara G20,” terangnya mengutip pidato Presiden Amerika Serikat.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bansos PKH  kepada 10 anak berprestasi yang mendapat beasiswa Bidikmisi dan undangan dari beberapa  perguruan tinggi.  Sebanyak 7 orang mendapat beasiswa Bidikmisi, 1 orang dari jalur undangan, dan dua lainnya berprestasi di bidang organisasi kepramukaan.

“Mau berprestasi di bidang olahraga, pendidikan, kesenian, lakukan dan tekuni dengan sungguh-sungguh.  Pemerintah menyiapkan berbagai program termasuk bantuan sosial PKH, dan bantuan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk SD, SMP dan SMA serta BIDIKMISI untuk S1 sedangkan  untuk S2 serta  S3 melalui LPDP. Mudah-mudahan anak-anak terus semangat mengejar pendidikan setinggi-tingginya sementara orang tua mendorong dan mendoakan putera-puterinya. Sinergitas program  ini dapat mendorong kehidupan keluarga semakin sejahtera, produktif dan mandiri,” harap Khofifah.

Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Ristek dan Dikti. Beasiswa ini diberikan kepada calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.

Sementara Beasiswa LPDP adalah Beasiswa Magister & Doktor dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sasaran bantuan program beasiswa ini adalah Warga Negara Indonesia yang berkemampuan akademik dan kepemimpinan yang tinggi dan lolos proses seleksi untuk melaksanakan studi pada program Magister dan Doktor.

 

Sumber : Kementerian Keuangan

Belinda/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here