(Vibiznews-Forex) Pasar-pasar di dunia umumnya tutup pada hari Jumat Agung. Sementara pasar AS dan Kanada akan buka kembali pada hari Senin, Eropa, Australia dan Selandia Baru belum aktif kembali dari libur Paskah mereka sampai hari Selasa. Hal ini berarti kalau tidak ada “tweet” yang tiba-tiba dari Presiden Trump, pasar akan relatif tenang. Pasar saham AS mengalami “rebound” yang kuat pada hari Kamis tetapi keuntungan yang terjadi gagal diubah menjadi kekuatan untuk matauang utama manapun. Sebagian besar dari hal ini berhubungan dengan arus pada akhir bulan dan kuartal. Laporan ekonomi dari AS yang terbaru pada minggu ini beraneka ragam. Klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah sejak tahun 1973 dengan data pertumbuhan belanja dan penghasilan pribadi keluar sesuai dengan yang diperkirakan. Namun aktifitas manufaktur di daerah Chicago melambat lebih daripada yang diperkirakan dan indeks Consumer Sentiment dari Universitas Michigan direvisi lebih rendah. Kedepannya, rilis yang paling penting pada kalender forex minggu depan adalah laporan Non-Farm Payroll pada bulanMaret.
Indeks DXY terus bertengger di sekitar angka psikologis 90.00 ditopang dengan dolar AS terus bersinar ditengah dukungan dari permintaan akhir bulan dan akhir kuartal. USD/JPY sebegitu jauh bertahan di 106.50 setelah pada hari kemarin mengalami kenaikan yang terbesar dalam sehari. Pergerakan terbesar juga dialami oleh Loonie Kanada yang naik ke ketinggian 1.2944 menyusul kejutan dari kejatuhan angka GDP terbaru.
EUR/USD mengalami aksi jual untuk ketiga harinya berturut-turut dengan penurunan terakhir membawa pasangan matauang ini dibawah dari “simple moving average” 20 dan 50 hari. Ini adalah hal yang signifikan karena membuka pintu untuk pergerakan kebawah ke 1.22. Aksi jual yang terjadi terhadap EUR/USD dipicu oleh pertumbuhan harga konsumen Jerman yang muncul lebih lemah daripada yang diperkirakan. ECB lambat mengubah arahan kedepannya dan laporan yang terbaru meneguhkan kehati-hatian mereka. Pertumbuhan CPI Jerman setahun masih berlangsung dari 1.4% menjadi 1.6% sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5.3% dari 5.4%. Data yang lebih lemah juga menekan GDP/USD lebih rendah lagi. Harga rumah turun -0.2% di bulan Maret menurut Nationwide, sementara “mortgage approval” turun menjadi 63.900 dari 67.100. Tidak ada revisi terhadap GDP Inggris kuartal pertama dan tidak ada berita mengenai Brexit. GBP/USD memiliki “support” yang signifikan diantara 1.3985 dan 1.40.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido