(Vibiznews-Forex) Dolar AS telah mengalami rally naik ke ketinggian baru di 2018 setelah keputusan tingkat bunga FOMC kemarin yang tidak mengadakan perubahan terhadap tingkat bunga, dimana hal ini sebagian besar masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Harga dolar AS mulai turun setelah penutupan sesi AS, dan “retracement” telah berlangsung melalui sesi Asia dan sesi Eropa.
Menjelang munculnya laporan Non-Farm Payrolls bulan April, dimana ekspektasinya meningkat dari 191.000 pekerjaan pada bulan lalu dan laporan Average Hourly Earnings yang mempengaruhi perkiraan terhadap inflasi setelah pada bulan Maret CPI keluar di 2.4%.
Dengan tanpa memperhitungkan faktor-faktor lainnya, angka pertumbuhan pekerjaan sebesar 103.000 kelihatannya sangat mengecewakan. Namun sebenarnya ada alasan mengapa hal ini sedikit kurang meyakinkan. Pertama, apapun penyebabnya, angka pekerjaan bulan Maret sudah kelihatan akan muncul di angka yang rendah. Dilihat dari laporan pekerjaan bulan Februari, “employment” yang membumbung setinggi 326.000 dikombinasikan dengan arus yang cepat di pasar tenaga kerja kelihatan sedikit terlalu baik untuk menjadi kenyataan.
Serangkaian survei menunjukkan bahwa perusahaan semakin sukar mendapatkan tenaga kerja; diperlukan waktu dua kali lebih lama untuk mengisi posisi yang kosong. Survei dari NFIB menunjukkan bahwa 35% dari perusahaan-perusahaan kecil mengatakan bahwa mereka paling tidak memiliki satu posisi yang tidak bisa di isi samasekali, proporsi tertinggi sejak tahun 2000.
Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan pekerjaan yang melambat bukannya tidak terduga sebelumnya. Diperkirakan pada bulan ini, kita bisa melihat terjadi “rebound” ke area 200.000 setelah kejatuhan di bulan Maret. Namun dengan ekonomi yang pada dasarnya sudah “full employment”, sekalipun muncul angka “payrolls” yang lebih rendah, tidak mungkin dapat mempengaruhi kebijakan Fed sebagaimana sebelumnya.
Dengan perusahaan-perusahaan sukar menemukan karyawan yang tepat, tidak dapat dihindari terjadinya kenaikan gaji untuk bisa menarik mereka masuk. Hal ini terjadinya khususnya pada perusahaan-perusahaan yang berdomisili diluar kota-kota besar, dimana jumlah pekerja dengan keahlian yang spesifik sering lebih sedikit. Kali ini diperkirakan pertumbuhan “average hourly earnings (AHE)” muncul di 2.7%.
Kalkulasi pembayaran upah “median” menunjukkan bahwa para pekerja yang telah berepindah kerja di dalam 12 bulan yang lalu dibayar 4.4% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Angka ini tidak jauh dari puncak sebelum krisis keuangan terjadi sebesar 4.8%. Dengan tekanan terhadap upah terus berlanjut di pasar tenaga kerja keseluruhan, bukanlah hal yang mengejutkan apabila kita melihat tingkat pertumbuhan upah akan mencapai 3% lagi pada tahun ini.
Sebagaimana telah disinggung diatas, kita melihat 1.3 juta orang memasuki pasar tenaga kerja di bulan Januari dan Februari. Hampir semua dari para pekerja ini mendapatkan pekerjaan hampir segera, yang berarti level pengangguran masih tetap bagus. Kita akan melihat sedikit penyesuaian di bulan Maret, dan penurunan lebih lanjut di tingkat pengangguran di bulan April; kemungkinan bisa membawa tingkat pengangguran turun ke 4.0%, kerendahan berikutnya sebelum terjadinya krisis.
Hal yang khususnya menarik dari laporan Non-Farm Payrolls malam ini adalah rilis data dari Average Hourly Earnings (AHE) yang memberikan petunjuk mengenai pertumbuhan dari upah yang terus berlangsung yang sering menjadi perintis jalan terhadap inflasi seluas pasar. Kita melihat hal yang mirip di bulan Februari sewaktu rilis Non-Farm Payrolls bulan Januari. Pada saat itu angka yang keluar sedikit diatas dari yang diperkirakan (200.000 vs 180.000 pada rilis awal), tetapi Average Hourly Earnings membawa kejutan kenaikan dicetak di 2.9%. Hal ini membawa penguatan USD selama berminggu-minggu sebelum matauang Amerika ini turun ke kerendahan selama tiga tahun,. Saat ini DXY memiliki potensi naik kearah 94.30. Ini bisa menjadi target ideal bagi para pemain yang berpandangan “bullish”.
Apabila NFP muncul secara signifikan dibawah dari yang diperkirakan sebesar 191.000, kita akan melihat USD melemah karena taruhan untuk kenaikan tingkat bunga sebanyak empat kali di tahun 2018 dikeluarkan dari perhitungan harga. Hal ini bisa membawa pergerakan kearah level “support” sekitar 91.91 atau mungkin bahkan 91.36. Apabila masih lebih turun lagi, akan bertemu dengan “support” di 91.00 dan apabila masih tertembus maka akan terjadi tren “bearish”.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido