(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Inflasi inti AS muncul di 2.1% sementara diperkirakan 2.2%. Hal ini memukul dolar AS dan membawa turun setelah mencapai ketinggian baru selama beberapa bulan terhadap euro dan poundsterling. Data zona euro yang bercampur tidak menyebabkan banyak kerugian namun keputusan Bank of England yang “dovish” menyebabkna Poundsterling turun. Keluarnya Trump dari kesepakatan Iran memberikan dukungan lebih jauh terhadap harga minyak tetapi tidak memicu pergerakan yang menetap di pasar. Laporan pekerjaan Kanada keluar mengecewakan dan membawa loonie turun, sementara dolar Selandia Baru didera oleh terbukanya pintu untuk pemangkasan tingkat bunga oleh RBNZ.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Job openings di bulan Maret mencatat angka sebanyak 6.550.000, rekor dari tahun 2000, dan naik dari 6.088.000 di bulan Februari.
2. Klaim pengangguran muncul di 211.000, mengalahkan ekspektasi sebesar 220.000.
3. Same store sales bertumbuh 4.2% per tahun, naik dari sebelumnya 3.5%.
4. Harga-harga konsumen naik 0.2% per bulan di bulan April di level umum dan 0.1% tidak termasuk makanan dan energi. Kedua-duanya 1/10 di bawah daripada yang diperkirakan.
5. Harga-harga impor naik 0.3% sementara harga ekspor naik 0.6% untuk bulan April.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Bank of England tidak bisa menaikkan tingkat bunga 25 basis poin dari level sekarang yang sudah berada pada level ultra-rendah 0.50%
2. Kredit Konsumen muncul di 11.6 miliar di bulan Maret, jauh dibawah dari yang diperkirakan sebesar sebesar 15.6 miliar.
3. Mortgage applications jatuh setelah disesuaikan secara musiman menjadi 0.2% permin
4. PPI-FD naik 0.1% per bulan, dibawah daripada yang diperkirakan 0.3%.
5. Indeks consumer comfort turun 0.7 dari sebelumnya 56.5 menjadi 55.8.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
