Arah Pergerakan USD/JPY Menjelang Akhir Minggu

1438

(Vibiznews-Forex) Dolar AS diperdagangkan sedikit berubah dengan arah naik di sekitar 110.80 terhadap Yen Jepang dengan dukungan kenaikan imbal hasil Treasury benchmark AS di seluruh negeri. Secara tehnis rintangan terhadap USD/JPY adalah angka besar di 111.00.

Pasangan matauang USD/JPY terus berlanjut mendapatkan daya tarik yang positip selama sesi Asia pada hari ini, dengan gerakan naik sekarang mengarah lebih jauh untuk mengatasi pegangan di 111.00.

Pasangan matauang ini yang sebegitu jauh telah memperoleh sedikit keuntungan selama lima sesi berturut-turut, mendapatkan dorongan dari data ekonomi CPI inti nasional Jepang yang lebih lemah daripada yang diperkirakan.

Yen Jepang jatuh sebagaimana yang diperkirakan setelah laporan inflasi local bulan April keluar. Menjelang pengumuman ini, Bank of Japan menghilangkan sebutan mengenai kapan waktu yang tepat untuk mencapai inflasi dua persen pada keputusan tingkat bunga pada bulan April. Sentral bank Jepang ini juga mengatakan pada saat itu bahwa inflasi berada pada posisi rata-rata 1.3% tahun ini. Hal ini semakin jauh dari kemungkinan tercapai dengan hasil yang keluar pada hari ini.

Melihat pada data yang keluar, tingkat CPI inti Jepang pada bulan Maret terpaku pada hanya 0.6% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.7% dan 1.1% sebelumnya. Sementara angka CPI nasional yang tidak termasuk makanan segar dan energi (yang menjadi target bank sentral) berada pada 0.7% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.8% dan 0.9% sebelumnya.

Negeri Jepang ini telah mengalami masa disinflasi belakangan ini dimana harga-harga bergerak menjauh dari target BoJ. Dalam hal seperti ini, level harga yang melemah bisa menginspirasikan bank sentral untuk membuat tindakan mengatasinya dengan menurunkan tingkat bunga dan menambah lebih banyak stimulus. Gubernur Harukido menyebutkan pada hari Selasa bahwa ada banyak ketidak pastian mengenai inflasi.

Dengan pemikiran seperti ini, terus perhatikan bagaimana Gubernur BoJ Kuroda dan kawan-kawan  merespon data. Tanda-tanda bahwa mereka mungkin mempertimbangkan lebih banyak kemudahan terhadap melemahnya inflasi bisa memukul Yen Jepang.

Menghadapi latarbelakang kenaikan dolar AS belakangan ini, yang didukung oleh kenaikan terus menerus dari imbal hasil obligasi Treasury AS, angka CPI inti Jepang yang lebih lemah memberikan konfirmasi ulang bahwa BoJ akan melekat kepada sikap kebijakan keuangan yang ultra longgar dan tetap mendukung kecenderungan naik yang kuat dari pasangan matauang ini.

Perkembangan selanjutnya Yen Jepang ini juga di bebani oleh minat investor yang membaik terhadap asset yang beresiko sebagaimana yang tergambar dari sentimen perdagangan yang positip disekitar pasar saham, yang cenderung mengurangi permintaan terhadap matauang/asset yang “safe-haven”. Pekembangan ini terjadi karena ada event didepan yang memberitakan bahwa Cina berencana untuk memangkas $200 milyar di dalam defisit perdagangan AS dengan mereka dimana hal ini menaikkan sentimen, mendorong naik saham dan melemahkan daya tarik matauang yang anti resiko (safe-haven).

Namun perlu diperhatikan juga bahwa dengan kenaikan pada hari ini, pasangan matauang ini sekarang telah naik hampir 180 pips sejak permulaan dari minggu ini dan karenanya, terjadinya sedikit penurunan, dipimpin oleh sebagian aksi ambil untung, sekarang kelihatannya jelas mungkin terjadi.

Saat ini para trader sekarang sedang memperhatikan petunjuk yang datang dari pidato anggota FOMC yang berpengaruh Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Gubernur Fed Lael Brainard.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here