(Vibiznews-Forex) EUR/USD diperdagangkan diatas 1.17866, naik lebih tinggi dan berada pada level tertinggi sejak 23 Mei. Euro pada awalnya stabil karena tenangnya politik di Itali. Setelah minggu yang penuh pergolakan yang membuat kuatir Itali akan keluar dari Uni Eropa, pemerintah yang populis memenangkan pemungutan suara di parlemen. Kebijakan dari pemerintah yang baru masih menimbulkan keprihatinan, tetapi sekarang keprihatinan ini telah menurun. Naiknya euro berikutnya didorong oleh laporan dari European Central Bank yang akan mengadakan diskusi mengenai keluarnya dari program quantitative easing pada pertemuan tanggal 14 Juni yang akan datang.
Rally di Euro pada hari Rabu kemarin membantu membuat dolar AS tertekan dengan pasar mencari prospek imbal hasil diluar dari negara dengan ekonomi terbesar dunia. Selama pertengahan pertama dari sesi kemarin, komentar dari Executive Board Member ECB Peter Praet membantu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jerman naik lebih tinggi, menandakan berkurangnya pertaruhan kebijakan moneter yang “dovish”.
Praet mengatakan bahwa ekspektasi terhadap inflasi meningkat dengan konsisten kepada tujuannya dan ini adalah jelas bahwa bank sentral AS akan harus menilai pada minggu depan apakah akan membalikkan program quantitative easingnya. Bullishnya euro membuat bertambahnya kemungkinan Uni Eropa mengakhiri Quantitative Easingnya pada bulan September berefek negatif terhadap dolar AS.
Sementara Australia yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat sejak kuartal kedua dari tahun 2016 dan mbal hasil obligasi pemerintah lokal membumbung yang sebelumnya mendorong dolar Australia naik lebih tinggi terhadap pasangan matauang utamanya, tiba-tiba jatuh pada perdagangan sesi Asia. AUD/USD jatuh ke 0.7650 dari 0.7676 setelah angka Neraca Perdagangan Australia terkontraksi lebih daripada yang diperkirakan. Neraca Perdagangan Australia muncul di AUD$977 juta, lebih buruk daripada yang diperkirakan sebesar AUD$ 1 miliar dan bahkan turun lebih jauh daripada angka sebelumnya sebesar UAD$1.527 miliar. Melesetnya angka Neraca Perdagangan Australia menyusul penurunan dari AiG Performance of Construction Index bulan Mei yang muncul pada angka 54.0, dibawah dari angka sebelumnya 55.4.
Data yang melambat bagi AUD membawa angin menentang pelayaran para pembeli AUD pada perdagangan sesi Asia dan koreksi tehnikal yang terjadi sebelumnya yang membuat AUD/USD naik dari bawah 0.7412 baru-baru ini akan mendapatkan tantangan yang disebabkan oleh buruknya Neraca Perdagangan Australia.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido