Peristiwa Penting Forex Minggu Ini

585

(Vibiznews-Forex) Banyak peristiwa forex penting minggu ini. Federal Reserve, European Central Bank dan Bank of Jalan mengadakan pertemuan kebijakan mereka masing-masing. Minggu ini akan menjadi minggu yang sibuk dalam event-event forex, namun bukan itu saja, ada lebih banyak lagi.  Dolar AS kelihatannya akan tetap menguat dan resiko geopolitik tetap rentan.

Ketegangan dalam perdagangan kemungkinan besar akan meningkat, jika AS, sebagaimana yang diskedulkan mengeluarkan suatu daftar dari US$50 miliar barang-barang Cina yang akan menghadapi tarif 25% berikutnya untuk pelanggaran intelektual properti. Jika AS jadi melakukan demikian, Cina telah mengancam untuk menarik kembali beberapa dari konsesi yang telah mereka buat. Pemerintahan AS mengklaim telah menjadi korban dari para pemimpin AS yang sebelumnya, jelas kembali ke masa sebelum perang dunia kedua dan hampir dengan setiap negara yang berdagang dengan Amerika Serikat.

Pada hari Selasa, pemimpin dari Amerika Serikat dan Korea Utara akan bertemu di Singapura untuk suatu pertemuan tingkat tinggi yang historik. Kedua negara sempat saling mengeluarkan pesan yang bermusuhan beberapa bulan yang lalu sebelum proses perdamaian dimulai, namun Korea Selatan setelah banyak berusaha, berhasil membawa keduanya balik ke meja perundingan. Isu utama adalah denuklirisasi dari Korea Utara yang juga ingin menjamin keamanan rezimnya. Pertemuan yang berhasil akan menjadi hal yang positip buat pasar dan bisa membawa Yen Jepang yang safe-haven turun lebih rendah, sementara apabila terjadi kegagalan hal ini bisa membebani pasar dan mendorong naik Yen yang safe-haven.

Pertemuan dari para bank sentral akan membayangi data ekonomi dengan frekwensi yang tinggi pada minggu ini. Sebelum masuk ke pertemuan-pertemuan para bank sentral, akan ada Laporan Pekerjaan Inggris yang keluar. Pasar yakin bahwa Bank of England akan menaikkan tingkat bunga pada tahun ini. Pertanyaannya adalah kapan. Data-data mengenai upah, inflasi dan penjualan eceran bisa menyebarkan spekulasi bahwa kenaikan tingkat bunga akan terjadi pada kuartal ketiga daripada kuartal keempat. Sementara hal ini positip buat Sterling, perkembangan mengenai Brexit bisa menguranginya.

Pertemuan Federal Reserve selama dua hari akan berakhir pada hari Rabu. Hanya ada sedikit keraguan bahwa FOMC akan menaikkan tingkat bunga yang ditargetkannya sebanyak 25 basis poin, yang merupakan kenaikan yang ketujuh dalam siklus yang dimulai sejak bulan Desember 2015.

Kunci respon pasar tidak terletak pada apa yang akan dilakukan oleh the Fed pada pertemuan tersebut, yang sudah diabaikan pasar saat ini, melainkan pada apa yang akan dikatakan dalam pertemuan tersebut. Pernyataan dari FOMC akan merefleksikan keyakinan yang bertumbuh dari para pejabat bahwa mereka telah berhasil mencapai mandat dari “full employment” dan stabilitas harga sebagaimana yang didefinisikan. Ada pemikiran bahwa the Fed kemungkinan mengubah karakterisasi dari kebijakan moneternya sebagai akomodatif. The Fed kemungkinan mengakui bahwa pengaturan moneter bisa bergerak melampaui netral ke agak sedikit restriktif.

Isu yang kedua adalah apakah ada pergerakan kearah kenaikan tingkat bunga sampai empat kali pada tahun ini. Kelihatannya the Fed tidak dalam keinginan untuk mempercepat kenaikan tingkat bunga. Tidak ada kebutuhan yang mendesak untuk melakukannay saat ini.

Pada hari Kamis ECB akan mengadakan pertemuan. Sampai sekarang ECB belum mengadakan diskusi yang formal mengenai apa yang harus dilakukan setelah bulan September ketika komitmen sekarang untuk membeli obligasi sebanyak 30 miliar euro tiap bulannya akan berakhir. Semua indikasi menunjuk kepada akan dilakukannya diskusi yang formal pada minggu ini. Isunya saat ini adalah apakah keputusan diumumkan diumumkan pada minggu ini atau ditunda sampai bulan depan.  Draghi kemungkinan akan mengakui bahwa harga-harga sedang bergerak kearah target ECB, tetapi juga mengulangi bahwa tidak akan ada penghentian yang mendadak dari pembelian asset. Diperkirakan Draghi akan menyatakan bahwa pembelian akan berkurang setelah bulan September, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada hari Jumat pagi, Bank of Japan akan membuat keputusan mengenai tingkat bunganya. BoJ mungkin akan merekayasa perkiraannya tetapi tidak mungkin mengambil tindakan yang baru. Di bulan April, BoJ meninggalkan target tanggal untuk mencapai target inflasinya. Tidak ada kebutuhan untuk mengulanginya. BoJ memangkas perkiraan inflasinya dari 1.4% di bulan April menjadi 1.3%. Inflasi, tingkat yang inti, yang mengeluarkan makanan segar, berada pada 0.7% per tahun di bulan April, turun 1% dari bulan Februari. Pasar memperkirakan tingkat inflasi inti berada pada sekitar 1% pada tahun ini. Gubernur BoJ Kuroda kemungkinan akan mendiskusikan aspek struktural dari rendahnya inflasi Jepang.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here