(Vibiznews-Forex) Dolar AS awalnya mengalami rally pada permulaan sesi perdagangan Asia menjelang pertemuan tingkat tinggi AS-Korea Utara tetapi selanjutnya kehilangan keuntungannya dan bahkan lebih lagi. Pada saat para dealer Amerika Utara kembali ke tempat kerja mereka masing-masing, dolar AS turun lebih rendah terhadap hampir semua matauang utama dunia, kecuali terhadap Yen Jepang dan dolar Kanada.
USD/JPY diperdagangkan pada ketinggian selama tiga minggu dengan kekuatiran terhadap resiko terus menurun mengikuti pertemuan historis antara pemimpin Korea Utara dengan Amerika Serikat.
Sikap Presiden AS lebih banyak menunjukkan keinginan berdamai daripada yang ditunjukkannya pada saat pertemuannya dengan rekan-rekannya dari G-7 pada akhir minggu yang lalu, dan Kim Jong-un juga memberikan sikap yang lebih bersahabat, dengan menyatakan bahwa dia bersedia untuk bekerja kearah denuklirisasi, suatu janji yang dia buat beberapa kali pada waktu yang lalu. Mereka menandatangani bersama dua halaman dokumen.
Perkataan “historis” tidak diragukan lagi merupakan perkataan yang pantas untuk pertemuan pertama antara Presiden AS dengan pemimpin Korea Utara. Mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi yang dapat diverifikasi tentunya sukar untuk dicapai dalam sekejab tetapi progres di dalam proses perdamaian akan merupakan kemajuan yang besar setelah berbulan-bulan ketegangan disekitar testing nuklir dan misil Korea Utara.
Menurut seorang pejabat AS, judul yang paling relevan bisa jadi bahwa mereka berjanji untuk tetap melanjutkan pembicaraan pada saat momentum berjalan. Apapun juga, berita ini cukup untuk membuat minat terhadap resiko tetap terjaga yang merugikan Yen yang “safe-haven”.
Dengan pertemuan Trump-Kim berakhir dengan “positive mood” dan kedua pemimpin menandatangani dokumen yang membuka jalan kearah denuklirisasi dari peninsula Korea, dolar AS tertopang dengan baik dan diperdagangkan naik 0.25% terhadap Yen Jepang yang “safe-haven” pada 110.502.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
