(Vibiznews-Forex) Pasangan matauang AUD/USD terseret turun oleh Yuan Cina dan pasangan AUD/JPY. Pada saat ini AUD/USD diperdagangkan pada 0.7370, setelah mencatat kerendahan 0.7361 dan ketinggian di 0.7398 pada awal perdagangan hari ini.
Dolar Australia tergelincir sedikit pada hari Rabu ini menyusul berita bahwa, walaupun profit industri sangat baik pada bulan Mei, namun angkanya telah menurun sedikit dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Angka resmi menunjukkan profit berada pada posisi 21.1% per tahun, hanya sedikit dibawah dari keuntungan 21.9% yang terlihat pada bulan April. Data dari Cina baru-baru ini mengatakan bahwa ekonomi Cina sedang dalam keadaan yang baik pada saat memasuki semester kedua tahun ini. Namun, bertumbuhnya kekuatiran mengenai konfrontasi perdagangan dengan AS, dan hutang dari banyak perusahaan Cina, sedang menghantui negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Para investor bisa saja diyakinkan dengan rilis data profit yang mencolok ini, tetapi apakah ini akan berlangsung terus sampai akhir tahun dan setelahnya.
Australia adalah eksportir yang besar ke Cina dan ekonomi serta matauangnya merefleksikan setiap perubahan di dalam situasi negara Cina. Pandangan yang ada adalah bahwa dolar Australia menawarkan keuntungan diversifikasi dalam portofolio yang berisi matauang utama dunia karena keterbukaannya yang semakin besar terhadap ekonomi negara-negara seAsia.
Korelasi dengan Shanghai stock exchange bisa ditambahkan ke korelasi yang dimiliki dengan emas. Pasangan matauang AUD/USD sering naik dan turun bersamaan dengan harga emas. Di dalam dunia keuangan, emas dipandang sebagai “safe-haven” terhadap inflasi dan merupakan komoditi yang paling banyak diperdagangkan.
Ketergantungan Autralia terhadap komoditi (mineral dan pertanian) ekspor telah membuat dolar Australia mengalami rally selama periode ekspansi global dan jatuh ketika harga mineral tergelincir karena komoditi sekarang merupakan bagian terbanyak dari total ekspor.
Pada grafik harian AUD/USD tetap pada tren turun yang telah mengisi perdagangan sepanjang tahun ini. Aussie telah tertekan oleh kepercayaan pasar bahwa tingkat bunga lokal akan mandek pada rekor rendah sampai tahun 2019, bahkan ketika Federal Reserve AS meneruskan kebijakan pengetatannya.
Latarbelakang penurunan yang agak mendung sekarang semakin bertambah gelap dengan isu pertikaian perdagangan yang cenderung mengurangi minat pasar terhadap resiko dan sebagai konsekwensi mengurangi minat terhadap Aussie.
AUD/USD sekarang berada pada posisi rendah yang belum pernah terjadi sejak Mei 2017. Keputusan kebijakan moneter pada minggu depan dari Reserve Bank of Australia kemungkinan hanya akan menggarisbawahi kurangnya urgensi untuk menaikkan tingkat bunga dan menggarisbawahi kurangnya urgensi untuk menaikkan tingkat bunga dan yang pada gilirannya bisa membuat pasangan matauang ini turun lebih jauh.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
