Perdagangan Forex Kemarin: USD Naik, Euro Datar.

854

(Vibiznews-Forex) Pada hari kemarin forex masih diliputi resiko ditengah penurunan ekonomi di Cina dan menjelang pengenaan tarif yang efektif berlaku pada tanggal 6 Juli terhadap ekspor dari Cina ke Amerika Serikat senilai $34 miliar. Namun, sentimen naik pada sesi perdagangan Amerika Serikat menyusul sejumlah penurunan semalam yang terjadi di pasar Eropa.

Indeks yang mengukur nilai dolar AS terhadap sekeranjang matauang utama dunia lainnya, DXY bergerak ke ketinggian baru, diperdagangkan pada akhir yang lebih tinggi dari kerendahan harian 2.82% menjadi 2.85%.

Hanya ada sedikit reaksi terhadap data GDP AS kuartal pertama yang direvisi lebih rendah menjadi 2% dari sebelumnya 2.2%, sementara para trader sebaliknya mengambil hal-hal yang positip dari pemulihan performa data musim semi. Ini adalah angka GDP yang ketiga. Bahkan proyeksi pertumbuhan kuartal kesatu pertama kali diperkirakan sebesar 2.3%.

Laporan GDP dari departemen Perdagangan  tersebut mengatakan,”Penurunan di dalam pertumbuhan GDP riil pada kuartal pertama merefleksikan penurunan pada PCE, ekspor, belanja pemerintah lokal dan negara bagian, dan belanja pemerintah federal dan pembalikan arah di dalam investasi yang tetap di residensial. “

Inflasi AS juga sedikit lebih rendah daripada yang diperkirakan dengan Personal Consumption Expenditures (PCE) hanya naik 2.5%, turun dari perkiraan yang kedua sebesar 2.6%. PCE inti, dengan menghilangkan harga energi dan makanan yang volatile dan yang adalah ukuran inflasi yang lebih dipakai oleh Federal Reserve, bertambah 2.3% sesuai dengan perkiraan pasar.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa belanja konsumen, yang merepresentasikan lebih daripada dua pertiga dari aktifitas ekonomi AS, juga direvisi turun untuk kuartal pertama, bertambah 0.9% dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1%, menandai kecepatan yang paling lambat di dalam hampir 5 tahun.

Mengenai matauang lainnya, “single unit euro” datar pada penutupan perdagangan, setelah diperdagangkan seharian antara 1.1530 – 1.1600 sementara tidak ada berita-berita pada pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa dimana para pemimpin telah gagal mengambil kata sepakat untuk suatu pernyataan bersama. Penolakan Itali yang bisa membuat koalisi Merkel terpecah juga membuat sentimen penurunan, namun pada akhir hari ada dukungan yang membuat pergerakan harga menjadi datar.

Poundsterling diperdagangkan lemah dan turun 0.3% pada akhir hari perdagangan. Turun untuk hari yang ketiga berturut-turut membuat sampai pada kerendahan baru untuk tahun 2018 pada 1,3050, dan mengakhiri sesi New York pada 1.3075.  Kepala ekonom dari Bank of England Haldane menjelaskan mengapa dia mengambil suara untuk kenaikan tingkat bunga pada minggu lalu tetapi keributan mengenai kontijensi Uni Eropa pada kesepakatan Brexit terus membebani poundsterling sementara Perdana Menteri May mendapatkan tekanan untuk terus bergerak maju.

Pasar saham di New York naik dan USD/JPY naik dari 110.30 menjadi 110.65 dan bergerak lebih baik daripada yang diperkirakan ditengah adanya badai di pasar. Meskipun resiko turun ada dengan apa yang akan terjadi dari pengenaan tarif yang berpotensi mendapatkan balasan dari Cina.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here