EUR Tertekan Risalah Pertemuan ECB & Kuatnya USD

869

(Vibiznews-Forex) EUR/USD saat ini diperdagangkan pada 1.1665 dan hari Kamis kemarin sempat menurun, diperdagangkan dekat 1.1650. Euro tertekan karena risalah pertemuan ECB menekankan perlunya persyaratan dikarenakan ketidakpastian. Mereka juga berkata bahwa janji mengenai tingkat bunga terbuka untuk segala kemungkinan. Dalam konferensi pers setelah keputusan yang terakhir, Draghi kembali mengulangi nada “dovish” tanpa memberikan penerangan yang baru atas kemungkinan tanggal kenaikan tingkat bunga.

Dolar AS terus mengalami angin dukungan dengan ketegangan perdagangan memuncak lagi. Negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini sedang menyiapkan tarif senilai $200 miliar atas barang-barang Cina. Selain itu PPI naik lebih daripada yang diperkirakan dan CPI inti yang sesuai dengan yang diperkirakan.

EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.1700 sebagai akibat dari menguatnya dolar AS diseluruh bagian. Ada beberapa alasan atas naiknya matauang Amerika Serikat ini. “Greenback” sedang mengalami koreksi naik setelah beberapa waktu berada pada posisi dibawah. Berita bahwa Amerika Serikat sedang menyiapkan tarif yang baru senilai $200 miliar atas barang-barang Cina telah menolong “greenback”, terutama dengan respon dari Cina relatif diam sejauh ini. Laporan terbaru mengatakan Amerika Serikat kemungkinan mengakhiri dengan negosiasi dan ini membantu pasangan matauang ini sedikit pulih.

Selain itu Producer Prices AS pada hari Rabu muncul sedikit diatas dari yang diperkirakan. Meskipun PPI bukanlah indikator utama, PPI mendorong naik dolar AS menjelang rilis data Consumer Price Index (CPI) AS.

Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Consumer Price Index (Indeks Harga Konsumen) AS naik 0.1% setelah naik 0.2% pada bulan Mei. Selama setahun, laporan tersebut mengatakan bahwa inflasi konsumen naik 2.9%, yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan. Sementara indeks gasoline naik 0.5%, laporan tersebut mencatat bahwa biaya energi secara keseluruhan jatuh, dengan indeks energi jatuh 0.3% pada bulan Juni.

Inflasi inti bulanan, yang menghilangkan biaya energi dan makanan yang volatil, naik 0.2% setelah kenaikan 0.2% pada bulan Mei. Para ekonom memperkirakan kenaikan 0.2% di dalam tekanan harga.  Inflasi inti tahunan naik ke level yang paling tinggi di dalam enam tahun, meningkat menjadi 2.3%.

Dolar AS mempertahankan kenaikan yang dilakukan pada hari Rabu terhadap sebagian besar mata uang utama sebagian berkat laporan inflasi AS pada hari Kamis yang menunjukkan penumpukan tekanan inflasi yang stabil yang dapat menjaga Federal Reserve pada jalur kenaikan suku bunga secara bertahap. Itu mengikuti laporan Rabu bahwa harga produsen AS naik pada bulan Juni, yang mengarah ke peningkatan tahunan terbesar dalam 6,5 tahun.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang, datar di sesi Amerika Utara pada 94,79, tertinggi sejak 3 Juli. Pasar saham di China naik lebih dari 2 persen dan yuan offshore naik 0,9 persen, meningkatkan minat untuk aset berisiko dan membantu mendorong dolar AS lebih tinggi.

Apabila terjadi penurunan lebih lanjut, “support” telah menunggu di 1.1665 yang adalah titik terendah pada tanggal 11 Juli, diikuti oleh 1.1630 yang mendukung pasangan matauang tersebut pada tanggal 4 Juli dan terakhir di 1.1590 yang adalah kerendahan pada tanggal 2 Juli. Apabila berbalik naik, 1.1690 adalah garis “resistance” terdekat yang diikuti dengan level tertinggi pada 10 Juli di 1.1720 dan terakhir menunggu batasan di 1.1795 yang ada pada tanggal 9 Juli.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here