(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian mixed di akhir minggu karena harga kedelai turun sedangkan harga jagung dan gandum naik. Harga kedelai turun karena ekspor berkurang, harga gandum menguat karena dolar AS turun sehingga gandum AS menjadi murah bagi negara di luar AS. Harga jagung juga naik karena rebound dari harga rendah selama ini.
Harga kedelai November turun 4 ¼ sen menjadi $8.92 ¾ perbushel.
Harga kedelai kembali turun, karena ekspor berkurang akibat perang dagang Cina dan AS, sedangkan perundingan baru sepertinya akan berlangsung sehingga harga kedelai bisa kembali naik.
Export kedelai turun 4.3% dari minggu lalu. Actual ekspor sebesar 94% lebih kecil 3% dari rata-rata lima tahun, sebesar 4.718 MMT belum terkirim.
Analisa tehnikal support pertama di $8.5459 dan berikut ke $8.2292 sedangkan resistant pertama di $9.0309 dan berikut ke $9.1992.
Harga gandum September di CBOT naik 18 ¼ sen menjadi $5.60 ½ per bushel.
Indeks dolar AS turun 532 point mendorong kenaikan harga gandum. Mexico sedang membuat perjanjian dagang dengan AS yang akan dilakukan minggu depan.
Departemen Perdagangan Rusia tidak jadi membatasi ekspor karena harga yang tinggi di dalam negeri dengan perkiraan 35 MMT ekspor sampai pada bulan ini.
Analisa tehnikal pada gandum support pertama $5.3791 dan berikut $5.1583 sedangkan support $5.7241 dan berikut $5.8483.
Harga jagung Desember turun 1 sen menjadi $3.78 ¾ per bushel.
Total perjanjian ekspor menurut USDA sampai sekarang sebesar 99% dibandingkan 104% normalnya pada pertengahan Agustus. Ekspor baru 88% untuk 2017/2018 dibanding 93% rata-rata dan masih 6,849 MMT yang belum dikirim karena pengiriman berkurang untuk tiga minggu terakhir ini.
Panen jagung dimulai minggu ini sampai empat minggu ke depan, diharapkan hasil panen baik.
Tehnikal Analysis support pertama $3.5191 dan berikut ke $3.4608 sedangkan resistant pertama di $3.7958 dan berikut ke $3.8541
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group