(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Krisis di Turki terus menguasai pasar. Negara yang menjembatani Asia dan Eropa ini mengalami perjuangan dalam matauang negaranya dan memicu ketakutan terhadap bank-bank Eropa dan pasar “emerging” lainnya. Yen Jepang dan dolar AS yang “safe-haven” bersaing memperebutkan posisi pertama sementara matauang lainnya terpukul. Euro, Poundsterling, Aussie dan matauang lainnya mencapai kerendahan selama beberapa bulan atau lebih. Secara umum, pengetatan dari kondisi keuangan telah memukul Turki yang rentan tetapi bisa memukul yang lainnya juga. Sentimen disekitar Turki dan pasar “emerging” lainnya menguasai indikator ekonomi. Di Inggris, ketakutan akan “no-deal Brexit” terus bertahan, sementara pertumbuhan GDP kuartal kedua di “upgrade” menjadi 0.4%.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Jobless claims turun menjadi 212.000 per minggu, mengalahkan yang diperkirakan 215.000 perminggu..
2. Nonfarm productivity menunjukkan tingkat sebesar 2.9% per tahun mengalahkan yang diperkirakan.
3. Retail sales naik 0.5% di bulan Juli, mengalahkan yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.1%.
4. Sentimen Konsumen tetap berada pada level yang tinggi, muncul di 97.9 untuk bulan Juli.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Housing starts muncul di 1.168.000 pada bulan Juli, lebih rendah daripada yang diperkirakan 1.271.000.
2. MBA home mortgage applications turun disesuaikan secara musiman 3% per minggu, penurunan minggu kelima berturut-turut.
3. Industrial production naik 0.1% per minggu, turun dari kenaikan sebelumnya 0.6%.
4. Same store sales naik 4.5% per minggu, lebih rendah daripada sebelumnya kenaikan 5.6%.
5. Business inventories naik 0.1% per minggu, lebih rendah dari pada sebelumnya 0.4%.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido