Emas Mengalami Rally Menjelang Bulan September?

1150

(Vibiznews-Column) Emas telah berjuang selama berbulan-bulan. Setiap usaha  untuk “rally” selalu bertemu dengan para penjual emas yang menjual dengan tanpa ampun.

Emas telah jatuh lebih dari 14% dari ketinggian bulan April dengan “rally” dari dolar AS membuat “bullion” yang dihargai dengan dolar AS ini menjadi lebih mahal buat para pembeli yang menggunakan matauang lainnya.

Pada hari Senin (20/8) minggu lalu, Indeks dolar, yang mengukur “greenback” terhadap sekeranjang dari enam matauang utama dunia, menyentuh posisi tertinggi sejak Juni 2017 pada 96.125. Pada saat tren pasar terus menurun, selalu ada harapan kebangkitan yang tiba-tiba. Para trader berusaha mencari tahu kapan saat kebangkitan itu tiba. Emas telah berusaha bangkit namun selalu gagal dalam setiap usahanya. Namun ada satu hal yang kita ketahui mengenai pasar, pasar tidak pernah mengumumkan diri mereka dan perubahan trend bisa terjadi kapan saja.

Salah Satu Kejatuhan Mingguan Yang Paling Signifikan

Minggu lalu adalah minggu yang buruk bagi mereka yang mengharapkan harga emas bergerak naik. Kenyataannya, harga emas turun hampir 3% selama seminggu – salah satu kejatuhan mingguan yang paling signifikan selama setahun. Namun, dua hari perdagangan terakhir, hari Kamis (16/8) dan Jumat (17/8) telah memberikan indikasi bahwa emas kemungkinan telah menemukan suatu “support” terhadap harganya.

Pada hari Jumat minggu lalu, emas spot diperdagangkan naik $8.60 dan berhenti pada $1182.30. Mayoritas dari kenaikan harga ini berhubungan langsung dengan melemahnya dolar AS sebanyak $5.50 per ons.  Keuntungan sisa sebesar $3.10 disebabkan oleh karena para “trader” menawarkan pembelian dengan harga yang lebih tinggi terhadap metal kuning berhaga ini.

Tanda-Tanda Kelelahan

Harga emas membukukan keuntungan yang lumayan pada awal perdagangan Amerika Serikat hari Senin (20/8), dengan perak juga naik cukup karena beberapa berita ekonomi yang positip dari Cina, pengimpor metal yang utama. Sebagian “short covering” pada pasar emas dan perak berjangka kelihatan memulai minggu perdagangan yang baru.

Penurunan pada pasar emas dan perak kelihatannya sudah mulai mengalami kelelahan, yang mulai memberikan petunjuk bahwa dasar dari pasar sedang terjadi. Emas berjangka bulan Desember naik $9.60 per ons pada $1193.80. Perak Comex bulan September naik $0.074 pada $14.705 an.

Harga emas naik lumayan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu (22/8) dan kembali berada diatas $1200 karena permintaan “safe-haven” dengan Presiden Amerika Serikat Trump kemungkinan mengalami kesulitan hokum dan politik.

Emas berjangka bulan Desembar terakhir diperdagangkan naik $5.6 per ons pada $1205.5. Perak Comex bulan September terakhir diperdagangkan naik $0.029 pada $14.795 per ons.

Harga emas naik lumayan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu dan kembali berada diatas $1200 karena permintaan “safe-haven” dengan Presiden Amerika Serikat Trump kemungkinan mengalami kesulitan hokum dan politik.

Emas berjangka bulan Desembar terakhir diperdagangkan naik $5.6 per ons pada $1205.5. Perak Comex bulan September terakhir diperdagangkan naik $0.029 pada $14.795 per ons.

Apakah harga emas telah menemui dasarnya dan pembalikan arah sedang terjadi? Bisa jadi demikian. Berikut ini adalah beberapa alasannya.

Keanehan Secara Tehnikal

Area sekitar $1180 adalah titik harga yang kritikal untuk emas berjangka.Selama dua hari tersebut, harga emas turun kira-kira $40 dan diperdagangkan ke kerendahan $1.180 di dalam perdagangan emas berjangka bulan Desember. Pergerakan harga emas pada hari Kamis kelihatan unik dalam hal, walaupun ada perbedaan $21 antara harga tertinggi dengan harga terendah pada hari itu, harga emas mengalami “rebound” yang tajam, yang mengakibatkan ditutup hanya beberapa dolar dari harga pembukaan.

Apa yang paling mengesankan mengenai pemulihan harga emas pada hari Kamis minggu lalu adalah bagaimana dramatisnya harga emas “rebound” setelah mencapai kerendahan $1167 per ons, sebelum ditutup pada $1183. Pada hari Jumat minggu lalu emas berjangka diperdagangkan naik sekitara $5, dan kontrak di Comex yang paling aktif diperdagangkan pada bulan Desember berhenti pada $1189.

Pada kenyataannya, emas fisik memperoleh nasib yang lebih baik dalam hal keuntungan harga pada hari Jumat minggu lalu. Emas spot diperdagangkan naik $8.60 dan berhenti pada $1182.30. Mayoritas dari kenaikan harga ini berhubungan langsung dengan melemahnya dolar AS sebanyak $5.50 per ons.  Keuntungan sisa sebesar $3.10 disebabkan oleh karena para “trader” menawarkan pembelian dengan harga yang lebih tinggi terhadap metal kuning berhaga ini.

Dolar AS Mulai Kehilangan Kesaktiannya

Penurunan harga emas selama beberapa bulan belakangan ini berhubungan langsung dengan menguatnya dolar AS. Dolarlah yang memimpin pergerakan harga emas dan bukan sebaliknya. Selama beberapa hari terakhir ini, dolar AS telah kehilangan nilainya, dan pada hari Jumat minggu lalu diperdagangkan turun setengah persen pada 96.005. Penurunan nilai dolar AS pada hari Kamis dan Jumat minggu lalulah yang menyebabkan harga emas bangkit dari kerendahan belakangan ini.

Walaupun masih terlalu dini untuk dikatakan, pergerakan harga emas belakangan ini bisa memberikan signal bahwa dolar AS telah menemukan resistensi yang riil dan harga emas telah menemukan “support” yang substansial.

Intervensi Presiden Donald Trump

Melanjutkan penurunan pada hari Kamis dan Jumat minggu lalu, pada hari Senin (20/8) dolar AS jatuh ke kerendahan pada hari itu dan bisa terus melemah setelah Presiden Donald Trump berkata bahwa dia tidak setuju dengan keputusan the Fed untuk menaikkan tingkat bunga dan bahwa the Fed harus melakukan “apa yang baik buat negara”.

Kritik dari Trump yang terakhir terhadap the Fed, di dalam interview dengan Reuters, berlangsung empat hari sebelum pidato hari Jumat oleh Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell pada symposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole yang sangat dinanti-nantikan.

Indeks dolar AS, telah meluncur dan menyentuh kerendahan 95.78, penurunan 0.6%. Imbal hasil Treasury juga berada pada kerendahannya dan saham kehilangan sebagian dari keuntungannya sebelum akhirnya naik lagi pada hari itu. Imbal hasil obligasi 10 tahun berada pada 2.82%.

Sebelumnya Trump telah menjelaskan bahwa dia tidak suka dolar yang kuat karena itu memukul ekspor Amerika Serikat. Di dalam interview dengan Reuters, dia mengulangi pernyataan bahwa Cina dengan sengaja menurunkan nilai matauangnya dan bahwa Eropa juga memanipulasi euronya.

Marc Chandler, kepala strategi forex di Brown Brothers Harriman berkata, “Ini adalah menggunakan ke Presidenan sebagai mimbar untuk mem-bully. Ini adalah pelanggaran terhadap pasar – ke independenan dari the Fed”.

Presiden Trump yang sebelumnya berkata bahwa dia tidak akan mengatakan apapun kepada the Fed apa yang harus dilakukan oleh the Fed, sekarang mengatakan bahwa dia seharusnya mendapatkan bantuan dari the Fed. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak gembira dengan Powell.

Di dalam interview dengan CNBC pada bulan lalu, Trump menyebut Powell sebagai orang yang baik sementara mengkritik kebijakan tingkat bunga dari the Fed.

Pada hari Kamis (23/8) kemarin, di dalam catatan yang positif terhadap dolar AS, Presiden Fed Kansas Esther George mengulangi dukungannya untuk tambahan kenaikan bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini dan menyatakan bahwa komentar Presiden Trump pada kebijakan moneter Federal Reserve tidak akan mempengaruhi keputusannya. Namun, seberapa lama dan seberapa persen Federal Reserve tidak akan terpengaruh, menjadi suatu pertanyaan.

The Fed diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga pada bulan September dan Chandler mengatakan bahwa the Fed bisa menaikkannya pada bulan Desember.

Chandler berkata,”saya pikir orang sedang menunggu Powell untuk menjadi lebih dovish pada Jackson Hole”.

Masalah Politik Presiden Donald Trump

Pada hari Rabu (22/8) pasar saham Amerika Serikat dan dunia bercampur dengan kebanyakan melemah semalam karena kecemasan sebagian trader dan investor dengan Trump berada dalam kesulitan. Dua dari teman dekatnya kemungkinan akan masuk penjara. Hal ini menambah sedikit ketidak pastian terhadap pasar pada pertengahan minggu. Ada pembicaraan bahwa Trump bisa mengampuni teman-teman dekatnya itu atau dia bisa dipecat. Dan pemilihan kongres pertengahan waktu sudah diambang pintu.

Bekas pengacara Presiden AS Donald Trump, Michael Cohen, mengaku bersalah pada pengadilan di New York karena melanggar undang-undang pembiayaan kampanye dengan arahan dari Calon Presiden dan ditambahkan bahwa tujuan utama adalah untuk mempengaruhi pemilihan presiden pada tahun 2016. Berbicara kepada outlet-outlet berita, Lanny Davis, Lawyer Michael Cohen berkata bahwa kliennya menyesali hal-hal yang dia telah lakukan buat Donald Trump dan menyatakan bahwa Cohen memiliki informasi mengenai konspirasi Rusia.

Bereaksi terhadap ketegangan politik yang meningkat, indeks dolar AS jatuh ke level terendah di dalam hampir tiga minggu dibawah batas kritis 95 dan terakhir terlihat turun 0.27% pada hari itu di 94.95.

Analisa Dari NATIXIS

Di dalam laporannya pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2018, Bernard Dahdah Analis Komoditi Senior dari Natixis (Bank Investasi & Korporasi Amerika Serikat) mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan melihat kelemahan yang material dari dolar AS pada bulan September, yang akan mendukung harga emas sampai ke tahun 2019.

Di dalam laporannya dia mengatakan, “Kami melihat dolar tetap teguh sampai bulan September, dimana ECB diperkirakan akan mengumumkan normalisasi kebijakan moneter. Dolar AS bahkan bisa tetap kuat sampai 2019 jika euro mengalami ketidakpastian yang disebabkan oleh Itali atau Brexit. Di dalam skenario pusat kami, kami melihat adanya tekanan turun terhadap dolar AS pada akhir dari tahun 2018 dengan bank-bank sentral negara lain mulai menormalkan kebijakan moneter mereka”.

Melihat kepada harga emas, Dahdah berkata bahwa mereka melihat harga rata-rata metal kuning pada sisa tahun ini berada disekitar $1260 per ons dan pada tahun 2019 rata-rata harga metal kuning berada disekitar $1310 per ons.

Bank investasi dan korporasi AS ini melihat perdagangan emas berada pada rentang $1200 dan 1450 per ons tahun depan.

Dahdah mencatat bahwa sejak April, pasar emas telah turun hampir 8% yang bersamaan dengan momentum kenaikan indeks dolar AS. Namun, dolar AS telah kehilangan beberapa momentum belakangan ini dengan indeks dolar AS bertengger hanya diatas support awal di 94 poin.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here